![]() |
| H. Tajeri, Anggota DPRD Barito Utara. Foto/Ist |
POSSINDO.COM, Muara Teweh – Optimalisasi pendapatan daerah kembali menjadi sorotan Anggota DPRD Barito Utara dari Fraksi Karya Indonesia Raya (F-KIR), H. Tajeri, saat pembahasan Raperda APBD Kabupaten Barito Utara Tahun 2026. Ia menegaskan masih banyak potensi penerimaan daerah yang belum tergarap maksimal dan membutuhkan langkah konkret dari pemerintah daerah.
Dalam rapat tersebut, H. Tajeri menyoroti salah satu potensi besar yang belum dikelola dengan baik, yaitu retribusi Sarang Burung Walet. Padahal, menurutnya, pemerintah daerah telah memiliki dasar hukum melalui Peraturan Daerah untuk melakukan penarikan retribusi tersebut.
“Aturan sudah ada tetapi pelaksanaannya belum maksimal,” tegasnya.
H. Tajeri juga meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) tidak hanya menunggu laporan ataupun data pasif, tetapi harus aktif melakukan pendataan, penagihan, serta pembinaan terhadap wajib pajak dan pelaku usaha.
“Bapenda harus kerja proaktif dalam pendataan dan penagihan. Retribusi walet dan sektor lainnya harus dipastikan memberi kontribusi,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Fraksi KIR menegaskan bahwa optimalisasi pendapatan daerah harus menjadi perhatian serius agar APBD dapat dikelola lebih efektif dan berpihak pada kebutuhan masyarakat. (Wan)
