Ketua KPU Pulpis Ajak Pemuda Tidak Takut Bermimpi

Yuliana, Ketua KPU Kabupaten Pulang Pisau. foto/ist 

POSSINDO.COM- Bagi yang berkeinginan menjadi penyelenggara Pemilu semisal Komisioner Pemilihan Umum (KPU). Khususnya kaum hawa, sepertinya perlu menyimak pengalaman dari sosok Yuliana. Salah satu Komisioner berpengalaman di KPU Kabupaten Pulang Pisau.

Dirinya merupakan satu-satunya komisioner perempuan di KPU Pulang Pisau, hingga dipercaya memimpin sebagai ketua KPU Pulpis sampai berakhir masa tugas tahun 2023 mendatang.

Kepada media Possindo.com, Yuliana bercerita, sejak awal bergabung di KPU Pulang Pisau, dulunya masih belum punya konsep. Tidak punya gambaran seperti apa tugas komisioner saat itu. Ia justru lebih banyak tahu tentang KPU sebatas normatif dari bacaan tentang tugas penyelenggara.

“Ketertarikan awal karena ruang lingkup tugas yang luas, saya pikir KPU yang hirarkis memungkinkan saya punya ruang yang luas untuk berinteraksi dan diskusi dengan penyelenggara di seluruh tanah air. Saya justru awalnya tertarik karena ingin memiliki pergaulan yang luas,” ujar Yuliana sambil mengingat kembali di awal masa tugasnya.

Di Dukung Penuh Keluarga

Bagi Yuliana menjadi Komisioner di KPU bukan pekerjaan mudah. Khususnya bagi perempuan yang hendak masuk di KPU, harus benar-benar berpikir dua kali, lantaran kesibukan yang sangat tinggi. Sangat menyita waktu dan energi. Terlebih saat masa-masa bergulirnya tahapan tugas KPU. Baik saat Pilkada, pileg, hingga pilpres.

“Bagi perempuan yang hendak masuk di KPU sebaiknya minta dukungan dan pengertian dari keluarga, baik orang tua. Atau yang sudah bekeluarga diskusi dulu dengan suami,” ungkap Yuliana.

Untungnya, Yuliana sejak awal mendaftar di KPU, dirinya mendapat dukungan penuh dari anak dan suaminya, sehingga hanya memerlukan fokus dan manajemen waktu. Membagi kebersamaan dengan keluarga dan tugasnya sebagai komisioner KPU.

“Sering peran saya sebagai ibu harus digantikan suami dulu, untung suami dan anak-anak paham akan pekerjaan ini. Sejak awal mereka berada di belakang saya. Tips saya, segera selesaikan pekerjaan tepat waktu, agar bisa kembali pulang melakukan tugas sebagai seorang ibu. Kemudian di masa senggang atau libur, harus manfaatkan waktu sebaik-baiknya merawat kebersamaan keluarga,” Ujar wanita kelahiran Desa Gohong ini.

Tantangan Mengabdi di KPU

Hampir 10 tahun mengabdikan diri di KPU Pulang Pisau. Di akuinya ada banyak tantangan dan pembelajaran, khususnya saat masa-masa turun ke lapangan. Misalkan ketika ikut turun langsung memantau pengantaran logistik pemilu ke lokasi terjauh dan tepencil, dengan medan yang sulit. Saat itu mental dan kemampuan mereka sangat di tuntut untuk berhasil dan selesai tepat waktu.

Belum lagi drama-drama lain yang terjadi dibeberapa wilayah kecamatan ataupun desa, mulai proses perekrutan tenaga adhoc yang terkendala SDM. Hingga proses pekerjaan yang diragukan salah satu peserta pemilu,  hingga hasil pemilihan yang berujung berhadapan dengan upaya hukum.

“Berbagai kejadian tersebut justru menjadi tantangan bagi kami semua yang bekerja di bawah KPU, di uji seperti itu membuat kami makin solid bekerjasama dan jadi tertantang mencari solusi, jalan keluarnya, lelah memang, namun menjadi pembelajaran baru dan menyenangkan” Ujar Yuliana serius.

Perempuan Juga Bisa Profesional

Sudah merasakan manis dan pahitnya sebagai Penyelenggara Pemilu, dirinya berpesan kepada para perempuan di Pulang Pisau yang berkeinginan masuk di KPU atau penyelenggara pemilu lainnya agar tak perlu takut untuk mengembangkan diri, tidak berhenti untuk memperkaya diri dengan pengetahuan.

Yuliana selaku ketua KPU Pulang Pisau bersama komisioner dan sekretariat saat menjelaskan kesiapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah Pulpis. Foto/IST

“Jangan lalai untuk belajar, jangan kalah terhadap streotipe bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah, namun sebelumnya kita (perempuan) harus selesai dengan diri kita sendiri, harus selesai mempertanyakan peran dan kodrat. Kodrat sebagai perempuan adalah melahirkan dan tidak bisa digantikan,” ujar Perempuan yang sebelumnya aktif di organisasi Gereja (GKE) sebagai pendeta ini.

Jika memang punya keinginan, segera bisa bersepakat dulu dengan pasangan tentang konsep keluarga apabila ingin ruang yang luas untuk berkarir dibidang apapun.

“Secara khusus jika ingin bergabung di KPU harus siap dengan pola kerja hampir 24 jam penuh di saat-saat pelaksanaan pemilu dan pemilihan, siap dengan partner kerja yang masih didominasi oleh laki-laki,” ungkapnya.

Tidak hanya pada kaum perempuan saja, di momen Ulang tahun Kabupaten Pulang Pisau yang ke-20 tahun ini. Yuliana juga mendorong pemuda dan pemudi yang ada di Pulang Pisau untuk bersemangat mengejar impian. Paling utama menurutnya pemuda harus bisa menggambarkan secara jelas impian apa yang ingin di kejar, kemudian membuat rencana dan harus fokus mengejarnya pantang menyerah.

“Jika sudah mendapatkan apa yang menjadi impian, ingatlah untuk sungguh-sungguh melakukannya, berbuat benar untuk menyampaikan kebaikan kita seraya miliki kerendahan hati,” tukasnya.

Berakhir tugas jelang akhir 2023 tahun depan, Yuliana perempuan ramah ini secara spesifik mengaku belum bisa menyampaikan rencana selanjutnya. Namun ia menyebut jika bidang di kepemiluan, sosial dan seni budaya adalah hal yang tidak bisa lepas dari dirinya.

Profesional dan Jadi Inspirasi Perempuan

Ketua KPU Provinsi Kalimantan Tengah, H.Harmain Ibrohim Ketika diminta tanggapannya, mengakui jika sosok Yuliana sebagai seorang penyelenggara pemilu 2 periode di KPU kabupaten Pulang Pisau adalah sosok yang bisa menjadi inspirasi bagi perempuan perempuan lain. Bahwa perempuan juga bisa berkontribusi di dunia kepemiluan khususnya sebagai penyelenggara pemilu. 

Ketua KPU Provinsi Kalimantan Tengah, H.Harmain Ibrohim

“Karena bu Yuli menurut saya sudah mampu menunjukkan kapasitas, profesionalitas dan kemampuannya sebagai anggota KPU, dan bisa menunjukkan integritasnya sebagai penyelenggara pemilu. Baik dulu sebagai anggota, maupun sekarang sebagai ketua KPU kabupaten Pulang Pisau. Ini menunjukkan bahwa tugas-tugas kepemiluan dapat dilaksanakan oleh siapa saja yang memiliki integritas dan kapasitas tanpa melihat gender,” Ujar Harmain.

 

Tegas Dalam Memimpin

Sementara itu, Royan Hanapi salah satu Komisioner KPU Kabupaten Pulang Pisau yang juga rekan kerja Yuliana menyebut jika terdapat integritas dan ketegasan dalam cara Yuliana memimpin.

Royan Hanapi salah Komisioner KPU Kabupaten Pulang Pisau periode 2018-2023


 
“Beliau Cerdas, tegas dan memegang teguh nilai integritas. Cara Bu Yuliana memimpin juga mengedepankan kebersamaan dan kekeluargaan dilingkungan internal,” Kata Royan menanggapi.

Penulis : Dedy
Editor  : Tuah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال