![]() |
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/Net |
POSSINDO.COM- Perang Rusia dan Ukraina menimbulkan efek domino kepada negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia. Terutama dari segi ekonomi, imbasnya hampir banyak negara dilanda situasi kenaikan harga energi, pangan, hingga pupuk.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Peresmian SDG's Desa Center di Kampus PKN STAN, Rabu (22/6/2022) tadi
"Secara geografis hanya di Ukraina, namun karena yang perang juga merupakan produsen energi dunia nomor tiga terbesar, dia juga produsen gandum, pupuk, minyak goreng non CPO, maka spillover ke seluruh dunia," kata Sri Mulyani Indrawati.
"Hari ini semua negara dunia dilanda dengan situasi harga energi naik, pupuk, pangan," tambahnya.
Kondisi ini terjadi saat Indonesia baru mau pulih dari pandemi COVID-19. "Sekarang kita coba untuk pulih, rakyat pulih, kesehatan pulih, APBN pulih, baru tahap pemulihan awal, dunia dihadapkan pada geopolitical situation yang luar biasa," tutur Sri Mulyani.
"Kalau negara tidak memiliki kemampuan untuk absorb shock, maka negaranya tiap hari akan terguncang dan kalau guncang tidak bisa dikelola dengan baik, negara bisa mengalami krisis," ujarnya.
Sri Mulyani mengingatkan bahwa saat ini mengalami persaingan yang ketat secara politik keamanan dan ekonomi. Dia mengajak semua pihak tidak hanya jadi manusia yang sekadar ikut-ikutan tanpa memahami situasinya.
"Anda semuanya sebagai mahasiswa generasi yang akan live beyond today, Anda punya tanggung jawab karena Anda menikmati privilege yang tidak semua dinikmati oleh rakyat Indonesia, bisa sekolah di kampus yang baik dengan dibiayai negara," tandasnya.
Sumber : detikfinance.com
"Secara geografis hanya di Ukraina, namun karena yang perang juga merupakan produsen energi dunia nomor tiga terbesar, dia juga produsen gandum, pupuk, minyak goreng non CPO, maka spillover ke seluruh dunia," kata Sri Mulyani Indrawati.
"Hari ini semua negara dunia dilanda dengan situasi harga energi naik, pupuk, pangan," tambahnya.
Kondisi ini terjadi saat Indonesia baru mau pulih dari pandemi COVID-19. "Sekarang kita coba untuk pulih, rakyat pulih, kesehatan pulih, APBN pulih, baru tahap pemulihan awal, dunia dihadapkan pada geopolitical situation yang luar biasa," tutur Sri Mulyani.
"Kalau negara tidak memiliki kemampuan untuk absorb shock, maka negaranya tiap hari akan terguncang dan kalau guncang tidak bisa dikelola dengan baik, negara bisa mengalami krisis," ujarnya.
Sri Mulyani mengingatkan bahwa saat ini mengalami persaingan yang ketat secara politik keamanan dan ekonomi. Dia mengajak semua pihak tidak hanya jadi manusia yang sekadar ikut-ikutan tanpa memahami situasinya.
"Anda semuanya sebagai mahasiswa generasi yang akan live beyond today, Anda punya tanggung jawab karena Anda menikmati privilege yang tidak semua dinikmati oleh rakyat Indonesia, bisa sekolah di kampus yang baik dengan dibiayai negara," tandasnya.
Sumber : detikfinance.com