Ilustrasi pencurian muatan oleh supir truk yang kembali terjadi di Kotim baru-baru ini. Foto/ Net |
POS SINDO.COM, Peristiwa – Kejadian tidak terpuji, yakni di duga pencurian barang dilakukan supir truk berinisial JM ( 50) tahun pada seorang pengusaha pupuk bernama Ratno ( 40) tahun warga Kelurahan ketapang, Kotawaringin Timur.
Dikatakan Ratno, dirinya menduga supir truk berinisial JM (50) tahun telah melakukan pencurian dengan modus kencing dijalan alias mengurangi muatan pupuk yang di antar terduga pelaku kesalahsatu kebun lokasi kebun.
Lokasi penyimpanan pupuk yang di curi supir truck JM pada minggu (26/02/2023) tadi. Foto/IST |
“Iya kejadianya sekitar hari minggu 26 Februari kemarin, saat itu terduga pelaku yakni JM ini bertugas mengantar pupuk yang di salin dari container ke truk kecil. Dia harusnya mengantarkan ke salah satu kebun sesuai orderan kami yakni ke kebun KLM dengan isi muatan pupuk sekitar 10 Ton,” ungkap Ratno.
Kemudian lanjutnya, usai bongkar kontainer dan memindahkan muatan pupuk ke truk kecil, sore sekitar pukul 17.00 supir JM bersama buruh angkut membawa truk tersebut ke sekitaran bundaran KB Kotim dan baru balik lagi sekitar pukul 22.00 WIB malam. Kemudian paginya memang dilakukan aktifitas pengantaran ke kebun tujuan.
“Karena curiga, saat tiba di kebun ketika bongkar muatan dan hendak dipindah ke gudang, muatan kami cek dan memang terjadi kekurangan. Dimana tiap karung dikurangi dari 20 hingga 30 kg isinya karungnya,” ungkap Ratno yang juga pengusaha transportir ini.
Tahu terjadi pencurian pada muatan yang dibawa, Ratno menanyai supir JM. Meski awalnya tidak mengakui, namun setelah didesak JM pun mengakui perbuatannya bersama rekannya. Ia pun ingin mengembalikan pupuk yang dimaksud.
“ Jika dihitung total kerugian kalau sampai barang hilang atau atau diganti palsu, berkisar 120 juta. Terduga pelaku ini mengaku akan mengembalikan semua yang sudah di curi, tapi akan kita cek ulang apakah utuh atau tidak. Truk kita tahan sampai masalah ini selesai, biar menjadi perhatian sopir sopir yang lain agar kasus serupa tidak terjadi lagi,” ungkapnya. (alex)
Editor : Dedy