Tidur Malam Ilustrasi. Foto/Pexels |
1. Jauhkan ponsel setidaknya 2 jam sebelum tidur
Meski disebut ponsel pintar (smartphone), benda ini bisa membuat Anda semakin
bodoh. Studi yang diterbitkan di Journal of The Association for Consumer
Research menemukan, ponsel yang berada dalam jangkauan mengakibatkan 'brain
drain'.
Ponsel mampu mengurangi kapasitas kognitif, termasuk memori kerja,
pembelajaran, penalaran logis, pemecahan masalah, dan kreativitas.
Setidaknya jauhkan diri dari ponsel sebelum tidur untuk menghindari paparan
cahaya biru (blue light). Blue light akan menekan melatonin atau hormon yang
menyebabkan kantuk.
Penggunaan ponsel berdekatan dengan jam tidur akan membuat Anda merasa lebih
waspada dan alam mimpi jadi sulit dipahami.
2. Baca buku
Kalau tidak memegang ponsel, lalu apa yang bisa dilakukan? Anda bisa
membaca buku sebelum tidur. Membaca terbukti mampu menenangkan otak dan
meningkatkan kecerdasan.
"Membaca secara konsisten terbukti memfasilitasi permulaan tidur,
meminimalkan kecemasan dan menenangkan otak. Orang yang membaca secara teratur
memiliki hasil kognitif yang lebih baik," kata Reid Kehoe, neuropsikolog
di Northwestern Medicine, mengutip dari Livestrong.
3. Tidur cukup
Saran ini terus digaungkan para ahli kesehatan. Tidur memang punya peran
penting dalam kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Berkaitan dengan otak, Forbes melaporkan, kurang tidur mengganggu memori dan
pembelajaran. Otak jadi lebih lambat berpikir, Anda gampang lupa, dan fokus
hanya berlangsung singkat.
Riset lain menunjukkan, kurang tidur membuat seseorang sulit melihat sisi
positif dari sesuatu.
4. Jam tidur dan bangun tetap
Waktu tidur yang konsisten jadi salah satu kebiasaan baik di malam hari.
5. Gunakan wewangian yang menenangkan
Riset menemukan, penggunaan wewangian seperti minyak atsiri pada diffuser
selama dua jam tiap malam bisa meningkatkan kemampuan mengingat.
Melansir dari Express, Center for the Neurobiology of Learning and Memory di
University of California melibatkan 43 orang dewasa tua antara 60-85 tahun.
Mereka dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok yang
terekspose wewangian.
Selama 6 bulan riset, salah satu kelompok diberi paparan aroma seperti mawar,
lemon, jeruk, lavender, kayu putih, peppermint, dan rosemary.
Hasilnya, kelompok yang diberi paparan wewangian menunjukkan 226 persen
perkembangan lebih baik saat tes memori dibanding kelompok kontrol.
Sumber : cnnindonesia.com