Aktivitas Memanaskan Mesin Umum Dilakukan Sebelum Mobil Digunakan. Foto/Freepik |
Sebelum menyalakan mesin, kita harus memastikan mobil bertransmisi matic harus
pada posisi N atau P dan rem tangan dalam posisi aktif. Untuk mobil transmisi
manual pastikan posisi transmisi di N dan juga aktifkan rem tangan.
Memanaskan mesin dilakukan karena akan membantu oli melumasi komponen-komponen
dalam ruang bakar. Pelumasan ini juga akan memperkecil gesekan antar logam yang
menyebabkan keausan pada komponen mesin.
Pasalnya, ketika mesin didiamkan lama, oli akan turun sehingga bagian atas
mesin mengering. Maka dari itu, agar oli naik kembali, mesin harus digerakkan
dengan ringan, salah satunya dengan cara dipanaskan.
Salah satu poin yang harus diperhatikan ketika memanaskan mobil adalah
menghindari menekan pedal gas berulang-ulang. Alasannya, pelumas mesin dalam
kondisi itu belum bersirkulasi secara merata, sehingga mungkin memberi gesekan
pada beberapa komponen yang belum terkena pelumas.
Lebih lanjut, waktu atau durasi memanaskan mesin mobil sendiri berbeda-beda
tergantung teknologi yang diusung. Disarankan untuk tidak terlalu lama
memanaskan mesin kendaraan karena membuat bahan bakar terbuang sia-sia.
Waktu tepat untuk memanaskan mobil berkisar antara 10 hingga 15 menit saja.
Durasi waktu tersebut berlaku untuk jenis mobil tanpa teknologi injeksi.
Sedangkan mobil dengan teknologi injeksi hanya membutuhkan waktu 30 detik
hingga 1 menit untuk memanaskan mesinnya.
Memanaskan mobil bisa dilakukan sampai kondisi mesin idle, atau ketika putaran
mesin stabil dibandingkan dengan saat mobil pertama kali dinyalakan.
Selain memberikan pelumasan merata pada komponen mesin, memanaskan mesin juga
cukup untuk memberikan tenaga listrik ke alternator. Hal ini dapat mencegah aki
cepat soak.
Selain dari patokan durasi, kita juga dapat mengetahui kondisi mobil siap
digunakan atau belum melalui indikator temperatur mesin dengan memerhatikan
jarumnya. Bila jarum sudah bergerak naik itu pertanda mobil siap untuk
digunakan.