Ternyata 4 Makanan Tradisional Ini Inovasi dari Makanan Asing

Ternyata Hidangan Tradisional Sekalipun Tidak Terlepas dari Pengaruh Budaya Kuliner Budaya Lain. Foto/Shutterstock

POSSINDO.COM, Ragam -Budaya kuliner menjadi salah satu warisan yang ditinggalkan leluhur untuk penerusnya. Uniknya, hidangan tradisional ini ternyata tak murni budaya lokal.

Ternyata hidangan tradisional sekalipun tidak terlepas dari pengaruh budaya kuliner budaya lain.

Adanya peperangan hingga perdagangan membuat masuknya pengaruh budaya kuliner asing dalam perkembangan budaya setempat. Tak heran jika ditemukan beberapa hidangan di negara yang satu dengan negara lainnya saling menyerupai.

Makanan tradisional di Indonesia juga mendapat pengaruh yang cukup besar. Terutama oleh budaya kuliner Belanda, Eropa, China, hingga Arab.

1. Semur

Hidangan semur ada banyak macamnya. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki racikan dan resep semur andalannya. Salah satu yang populer adalah semur Betawi yang pekat dan kental rempahnya.

Ternyata semur bukan makanan asli Indonesia. Semur merupakan inovasi dari makanan orang Belanda yang dikenal bernama smoor. Artinya hidangan ini direbus dengan tomat dan bawang serta dimasak secara perlahan.

Bahan utamanya sama-sama menggunakan daging sap. Dalam bahasa Belanda smoor juga berarti teknik braising atau merebus makanan dalam durasi panjang menggunakan api kecil.

2. Perkedel

Lembut gurih perkedel yang awamnya dibuat dengan kentang ternyata berasal dari masakan orang Belanda. Masyarakat Belanda yang hidup di Hindia Belanda memperkenalkan menu bernama frikadel yang terbuat dari cincangan daging.

Aslinya perkedel atau frikadel dibuat dengan bahan utama daging babi cincang. Tetapi karena menyesuaikan dengan ketersediaan bahan di Hindia Belanda waktu itu maka dibuat inovasinya yang lebih mudah menyesuaikan dengan bahan.

Sehingga muncul perkedel berbahan utama kentang yang kini juga populer bagi orang Indonesia. Bahkan banyak perkedel yang memang disajikan dengan tambahan daging cincang atau kornet instan.

3. Bistik

Jejak peninggalan Eropa di tanah air begitu kental. Salah satunya melalui hidangan bernama bistik yang menyajikan potongan daging sapi, sayur pelengkap, dan sausnya yang khas.

Bistik ternyata berasal dari kata biefstuck pada bahasa Belanda dan beefsteak pada bahasa Inggris. Menu ini disajikan untuk orang Eropa yang datang ke Hindia Belanda pada masa lampau.

4. Bakwan


Bakwan di Indonesia dikenal sebagai menu gorengan yang renyah dan cocok untuk dikonsumsi salam berbagai situasi. Setiap daerah bahkan memiliki beberapa nama panggilan yang berbeda-beda untuk menyebut bakwan.

Tetapi siapa sangka menu gorengan yang satu ini diciptakan oleh pedagang China yang datang ke Indonesia. Dalam bahasa China 'bak' berarti daging dan 'wan' berarti bola-bola.

Tetap karena pada masa Dinasti Qing harga daging di Nusantara begitu mahal, orang China kemudian mengubah bahan bakunya. Mereka memilih sayuran dan terigu sebagai penggantinya

Sumber : detik.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال