Kepala Bidang Perikanan, Marlina Susanti. Foto/IST |
POSSINDO.COM, Balangan -Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan mengimbau para pembudidaya ikan keramba di Sungai Balangan untuk sementara waktu beralih ke jenis ikan lain selain ikan mas. Langkah ini diambil guna memutus rantai penyebaran Koi Herpes Virus (KHV) yang berpotensi menyebar selama 3 hingga 5 tahun ke depan.
Marlina Susanti, Kepala Bidang Perikanan, menjelaskan bahwa KHV hanya menyerang ikan mas. Oleh karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyarankan agar pembudidayaan ikan mas, terutama di perairan sungai, dihentikan sementara guna menghindari kerugian yang lebih besar bagi para petani ikan.
"Virus ini menyebar dengan sangat cepat antar sesama ikan mas. Gejalanya dapat dilihat dari luka berwarna merah pada sisik dan pembusukan insang," jelas Marlina, Selasa (02/07/2024).
Ia menambahkan, penyebaran virus terutama terjadi melalui air yang tercemar dan ikan yang mati. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong para pembudidaya untuk sementara waktu beralih ke ikan nila, yang dianggap lebih aman dari infeksi virus ini.
Ia mengatakan, meskipun KHV tidak berdampak buruk bagi kesehatan manusia, Marlina menegaskan bahwa kualitas dan harga jual ikan mas yang terinfeksi virus ini akan turun drastis, karena tampilannya yang tidak segar.
Virus KHV telah lama ditemukan di Sungai Balangan, pertama kali terdeteksi pada saat terjadi kematian masal ikan mas beberapa tahun lalu. Kejadian terbaru dilaporkan pada 21 April 2024 di Desa Tampang, Kecamatan Lampihong, yang memicu kembali kekhawatiran masyarakat.
"Setiap tiga bulan sekali, kami rutin melakukan uji laboratorium, dan jika ada kejadian luar biasa, kami akan melakukan pemeriksaan tambahan. Pada uji laboratorium terakhir bulan April, hasilnya menunjukkan sampel ikan positif terinfeksi KHV," ungkap Marlina.(Wahid)
Editor : Tuah