Kepala Dinas PUPR Perkim Balangan, Rahmadiah. Foto/IST
POSSINDO.COM, Balangan -Rahmadiah, Kepala Dinas PUPR Perkim Balangan, pada
Sabtu (13/07/2024) menyampaikan bahwa salah satu tantangan besar dalam bidang
sanitasi di Kabupaten Balangan adalah pengelolaan air limbah domestik yang
masih kurang optimal, baik grey water maupun black water.
Menurutnya, kondisi ini semakin diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih serta keterbatasan ekonomi yang menghambat pembangunan fasilitas sanitasi yang memadai.
"Pengelolaan limbah manusia menjadi masalah lingkungan yang sangat penting saat ini. Tanpa sistem pembuangan limbah yang tepat, lingkungan dapat tercemar oleh zat berbahaya dari air limbah," ungkapnya.
Rahmadiah menjelaskan, permasalahan sanitasi di Kabupaten Balangan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 mencatat bahwa 4,51 persen atau sekitar 5.719 jiwa penduduk Balangan masih melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABs). Selain itu, hanya 0,49 persen penduduk yang memiliki akses sanitasi aman.
"Dalam upaya mengatasi masalah ini, kami telah meluncurkan program inovasi bernama Basalaman (Balangan Sanitasi Layak dan Aman), yang merupakan program unggulan Bupati Balangan. Program ini bertujuan meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses ke tangki septik yang layak dan memenuhi standar, serta mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi yang layak," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa melalui program Basalaman, diharapkan sanitasi yang tidak layak dan tidak aman di Kabupaten Balangan dapat terselesaikan sepenuhnya pada tahun 2025. "Kami optimis inovasi ini dapat mempercepat upaya menuntaskan masalah sanitasi di wilayah kami," tutup Rahmadiah.(Wahid)
Editor : Tuah