ILUSTRASI.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun
POSSINDO.COM, Ekonomi - BPJS Ketenagakerjaan semakin
menegaskan perannya sebagai pilar ketahanan sosial bagi para pekerja Indonesia
di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan. Sebagai garda terdepan
dalam perlindungan sosial ketenagakerjaan, lembaga ini tidak hanya bertindak
sebagai pelindung, tetapi juga sebagai penggerak semangat optimisme nasional.
Salah satu tantangan besar datang dari kebijakan tarif yang
diberlakukan oleh Amerika Serikat, yang memberikan dampak signifikan terhadap
kondisi ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Ketidakpastian pasar global,
perlambatan ekspor, dan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi ancaman
nyata yang harus dihadapi oleh pemerintah, dunia usaha, dan pekerja.
Menanggapi situasi ini, Presiden Republik Indonesia Prabowo
Subianto dalam kegiatan Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, pada 8
April 2025, menegaskan pentingnya membangun kemandirian ekonomi nasional serta
menumbuhkan optimisme terhadap masa depan perekonomian Indonesia.
"Padahal sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita dari
sejak dahulu dan termasuk saya bertahun-tahun saya sudah ingatkan, mari kita
bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri,"
ujar Presiden Prabowo.
Ia juga menegaskan bahwa kebijakan ekonomi pemerintah harus
berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan utama
menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Khusus menghadapi
potensi PHK, Presiden menginstruksikan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK.
"Bentuk segera Satgas PHK. Libatkan pemerintah,
libatkan serikat buruh, libatkan dunia akademi, rektor-rektor, dan BPJS
Ketenagakerjaan," tegasnya.
Merespons arahan tersebut, Direktur Utama BPJS
Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menyatakan kesiapan penuh lembaganya untuk
menjalankan peran strategis dalam melindungi pekerja dari dampak buruk kondisi
ekonomi global.
"Kondisi ekonomi global memang menantang, namun
Indonesia adalah bangsa besar dengan sumber daya yang melimpah. Dengan kerja
sama yang solid, kami optimistis bahwa kita dapat mengubah tantangan ini
menjadi peluang untuk kemajuan bersama," ujar Anggoro.
Melalui program unggulan seperti Jaminan Hari Tua (JHT),
Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), BPJS
Ketenagakerjaan memberikan perlindungan menyeluruh bagi para pekerja, terutama
mereka yang terdampak langsung oleh ketidakpastian ekonomi. Program ini
menyediakan manfaat berupa tabungan hari tua, uang tunai saat kehilangan
pekerjaan, akses informasi pasar kerja, hingga pelatihan keterampilan agar
pekerja dapat bangkit dan kembali produktif.
Anggoro menegaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen
untuk terus memberikan perlindungan optimal, serta menjamin keberlangsungan
hidup dan produktivitas semua pekerja, apapun profesinya.
Optimisme terhadap kondisi perekonomian nasional juga
disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),
Purbaya Yudhi Sadewa. Ia menyebutkan bahwa indikator ekonomi menunjukkan
ketahanan Indonesia masih kuat.
"Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada pada
level optimis sebesar 126,4 pada Februari 2025, meskipun menurun sedikit dari
127,2 di Januari. Tapi setelah bertahun-tahun, IKK bisa konsisten di atas 100,
artinya konsumen kita tetap optimistis. Dan otomatis mereka akan belanja lebih
banyak ke depan," jelas Purbaya.
Sumber : cnnindonesia.com