![]() |
Kegiatan Tanam Pohon Bersama Dalam Rangka Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025. Kamis (5/6/2025). Foto/IST |
POSSINDO.COM, Barito Utara - Pemerintah Kabupaten Barito Utara menggelar Apel Bersama memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 dan Aksi Bersih Sampah Plastik, Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah, aktivis lingkungan, serta pelajar dan masyarakat.
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025, Pemkab Barito Utara juga menggelar penanaman pohon ketapang kencana, tanjung, dan sawo dan aksi bersih-bersih sampah plastik di sekitar lokasi juga dilakukan sebagai bentuk komitmen nyata bersama dalam menjaga lingkungan hidup yang bersih dan lestari di Kabupaten Barito Utara.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI menyampaikan sambutan yang dibacakan oleh Asisten I Setda, Eveready Noor, menyampaikan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran kolektif dan mendorong aksi nyata dalam menjaga kelestarian bumi.
Tema Hari Lingkungan Hidup tahun ini, “Hentikan Polusi Plastik”, menurutnya bukan sekadar slogan, melainkan seruan moral global untuk menghadapi tantangan besar seperti krisis iklim, penurunan keanekaragaman hayati, serta ancaman polusi plastik yang semakin mengkhawatirkan.
“Polusi plastik adalah bom waktu ekologis. Produksi globalnya mencapai 400 juta ton per tahun, namun kurang dari 10% yang berhasil didaur ulang,” tegasnya.
Eveready menambahkan bahwa berdasarkan data tahun 2023, dari total 56,6 juta ton sampah nasional, sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% merupakan sampah plastik. Sayangnya, hanya 39,01% dari total sampah tersebut yang dikelola secara layak.
Dalam rangka mengatasi persoalan ini, Pemkab Barito Utara mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk penyusunan regulasi pelarangan plastik sekali pakai, penguatan infrastruktur daur ulang, serta integrasi edukasi lingkungan di sekolah, pasar, rumah ibadah, dan kantor pemerintahan.
Kepada dunia usaha, Pj. Bupati juga menyerukan perubahan pola produksi dan konsumsi yang lebih bertanggung jawab. “Desain produk harus mudah digunakan ulang, diisi ulang, dan didaur ulang. Tidak ada alasan untuk terus memproduksi plastik yang tidak bisa diolah,” tegasnya.(Wan)