![]() |
Glennio Sahat Solu Sihombing Korlap Aksi Aliansi Reformasi KUHAP di Depan Gedung DPRD Kalteng. Foto/Gd |
POSSINDO.COM, PALANGKA RAYA – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aksi Kamisan Kalimantan Tengah ke-74 dan Aliansi Reformasi KUHAP kembali turun ke jalan menyuarakan penolakan terhadap pasal-pasal bermasalah dalam revisi Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP). Aksi tersebut digelar pada sore hari, Kamis (31/7/2025), dengan titik kumpul di Tugu Soekarno dan dilanjutkan ke depan Gedung DPRD Kalimantan Tengah.
Koordinator lapangan, Glennio Sahat Solu Sihombing memimpin langsung jalannya aksi. Dalam aksinya, massa melakukan orasi terbuka di depan kantor DPRD Kalteng, membentangkan spanduk, serta menyuarakan penolakan lewat poster dan pengeras suara. Mereka juga membuka lapak baca sebagai bentuk ajakan untuk meningkatkan kesadaran literasi hukum masyarakat.
Rifael Sianturi dalam orasinya menegaskan kritik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akibat kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat. Ia juga menyuarakan kekecewaan terhadap DPRD Kalteng yang tidak memberikan respons setelah empat hari berturut-turut aksi digelar.
![]() |
Rifael Sianturi berorasi di Depan Tugu Soekarno. Foto/Gd |
“Kami telah melakukan aksi damai selama empat hari, tapi tak ada satu pun anggota DPRD yang menemui kami. Yang hadir hanya aparat keamanan. Padahal kami hanya ingin mengajak masyarakat berpikir kritis terhadap RKUHAP serta jangan apatis terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat sipil,” tegasnya.
Sementara itu, Glennio Sahat Solu Sihombing menyampaikan bahwa pihaknya akan melanjutkan aksi pada Jumat, 1 Agustus 2025, di lokasi yang sama. “Kami akan kembali turun dan menuntut DPRD Kalteng untuk menggelar debat terbuka mengenai revisi RKUHAP,” katanya. (Gd)
Tags
Kota Palangkaraya