![]() |
| Foto Bersama usai Kegiatan Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu Kesehatan Jiwa. Foto/IST |
POSSINDO.COM, PULANG PISAU – Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau bekerja sama dengan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu Kesehatan Jiwa. Kegiatan ini berlangsung di Kota Palangka Raya dari tanggal 30 Juni hingga 5 Juli 2025.
Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 12 peserta yang berasal dari enam puskesmas di wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Masing-masing puskesmas mengirimkan dua tenaga kesehatan, yaitu seorang dokter dan seorang perawat, yang akan dibekali pengetahuan dan keterampilan terkait pelayanan kesehatan jiwa terpadu.
Kegiatan pelatihan secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr. Pande Putu Gina. Acara pembukaan juga dihadiri oleh fasilitator pelatihan dari Bapelkes Provinsi Kalimantan Tengah, Hawon, M.Kes., serta Kasi Diklat dan Pelatihan Bapelkes, Indah Wahyuni, S.Gz. Hadir pula perwakilan Adminkes dan jajaran staf SDMK Bidang Yankes dan SDMK Dinas Kesehatan Pulang Pisau.
Dalam kesempatan itu dr. Pande juga mengingatkan seluruh peserta agar mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan aktif terlibat dalam setiap sesi pelatihan. Menurutnya, komitmen dan keseriusan peserta sangat menentukan keberhasilan implementasi program di lapangan.
Ia juga berharap agar para peserta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan di unit pelayanan masing-masing. Dengan begitu, pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas dapat lebih optimal dan menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
Melalui Pelatihan Diharapkan Mampu Tingkatkan Kemampuan Nakes Pulpis
Dalam sambutannya, dr. Pande menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang menyeluruh dan berkesinambungan. Ia menekankan pentingnya kesiapan SDM dalam mendukung program kesehatan jiwa di tingkat layanan dasar.
“Dengan pelatihan ini, kita berharap akan tersedia tenaga kesehatan yang terlatih dalam upaya pelayanan kesehatan jiwa secara terpadu di puskesmas-puskesmas di Kabupaten Pulang Pisau,” ujar dr. Pande.
“Diharapkan pelatihan ini juga dapat membantu mengubah stigma negatif masyarakat terhadap gangguan jiwa, serta memperkuat peran puskesmas dalam upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif di bidang kesehatan jiwa,” tutup dr. Pande. (Lipsus)



