Isu Beras Oplosan Resahkan Warga, DPRD Gunung Mas Minta Pengawasan Diperketat

Wakil Ketua I DPRD Gunung Mas, Nomi Aprilia. Foto/IST

 

POSSINDO.COM, KUALA KURUN – Kabar mengenai beredarnya beras oplosan kembali mencuat dan memicu keresahan di berbagai daerah, termasuk Kalimantan Tengah. Kekhawatiran ini turut menjadi perhatian serius kalangan legislatif.

Wakil Ketua I DPRD Gunung Mas, Nomi Aprilia, meminta pemerintah daerah memperketat pengawasan distribusi beras di semua lini agar masyarakat tidak dirugikan.

“Masalah ini bukan sekadar soal ekonomi, tapi juga menyangkut kepercayaan publik terhadap distribusi pangan. Harus ada langkah antisipatif dari dinas terkait, bukan hanya menunggu laporan,” tegas Nomi, Jumat (1/8/2025).

Menurutnya, pengawasan perlu dilakukan secara aktif, terutama di titik-titik kritis seperti gudang penyimpanan dan jalur distribusi. Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih teliti saat membeli beras, terutama dalam kemasan.

“Cek label, berat bersih, izin edar, dan kondisi fisik beras. Kalau ada yang mencurigakan, sebaiknya segera lapor ke pihak berwenang,” imbaunya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Gunung Mas, Eigh Manto, menyatakan pihaknya telah melakukan pengawasan rutin, termasuk tes kandungan bahan berbahaya.

“Tes klorine kami lakukan untuk memastikan beras yang beredar aman dikonsumsi dan tidak mengandung zat berbahaya maupun unsur oplosan,” jelasnya.

Ia menyebut, pengujian dilakukan terhadap berbagai jenis beras yang beredar di pasar seperti Ketan, Sariwangi, Mayori, Pangkoh/Supadi, Siam Anjir, dan Lahap. Hasilnya, tidak ditemukan kandungan klorine atau pemutih berbahaya dalam sampel yang diperiksa.(aL)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال