![]() |
Presiden Prabowo Subianto berpidato upcara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan. Foto/BeritaNasional/Oke Atmaja |
POSSINDO.COM, Ragam - Presiden Prabowo Subianto mengenakan tanjak Melayu Riau saat bertindak sebagai inspektur upacara penurunan bendera Merah Putih pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesiadi Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Prabowo tampil mengenakan tanjak bermotif geometris berwarna biru keperakan. Kehadiran atribut khas Melayu Riau itu melengkapi rangkaian perayaan yang juga menampilkan atraksi budaya dari Riau.
Pacu Jalur Hibur Tamu Istana
Pada sesi upacara pagi hari, setelah pengibaran bendera, digelar pertunjukan tradisi Pacu Jalur dari Kuantan Singingi.
Sebanyak 10 orang anak coki atau Togak Luan tampil memukau tamu undangan lewat tarian kolaboratif energik yang sarat simbol budaya Melayu Riau.
Tarian tersebut mendapat sambutan hangat. Presiden Prabowo tampak tersenyum, berdiri, dan bertepuk tangan. Bahkan, Menteri Sekretaris Negara Hadi Prasetyo dan Sekretaris Kabinet Teddy ikut menari bersama.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengatakan, tampilnya tarian Pacu Jalur serta penggunaan tanjak Melayu Riau oleh Presiden Prabowo menjadi bukti bahwa adat Riau mendapat tempat terhormat dalam panggung nasional.
“Dalam budaya Melayu, tanjak merupakan lambang kehormatan, identitas, serta penghormatan kepada leluhur. Penggunaan tanjak dalam acara kenegaraan menunjukkan pengakuan terhadap nilai-nilai budaya lokal yang berkontribusi dalam sejarah dan masa depan bangsa,” ujar Taufik di Pekanbaru.
Arti dan Makna Tanjak Putra Kayangan
Secara terpisah, pegiat budaya Tanjak Riau, Tanjak Way, menyebut tanjak yang dikenakan Presiden adalah Tanjak Putra Kayangan.
“Tanjak ini melambangkan kekuasaan, kehormatan, keberanian, dan keperwiraan. Dalam tradisi, ia juga menjadi bentuk penghormatan kepada leluhur,” jelas Tanjak Way.
Sumber : kompas.com