![]() |
Wakil Bupati Pulang Pisau H. Ahmad Jayadikarta Hadiri Peletakan Batu Pertama Monumen Karhutla di halaman Kantor Damang Kahayan Hilir, Selasa (19/08/2025). Foto/IST |
POSSINDO.COM, Pulang Pisau – Wakil Bupati Pulang Pisau, H. Ahmad Jayadikarta, menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Monumen Peringatan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di halaman Kantor Damang Kahayan Hilir, Selasa (19/8/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KPSHK) dan turut dihadiri oleh Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Pulang Pisau, Edwin Mandala, beserta para tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Wabup Ahmad Jayadikarta menegaskan bahwa monumen tersebut bukan sekadar mengenang bencana karhutla, melainkan sebagai pengingat agar kejadian serupa tidak kembali terulang di Pulang Pisau.
“Kami Pemerintah Daerah sangat berterima kasih kepada KPSHK yang telah menginisiasi pembangunan monumen ini. Harapannya, monumen ini menjadi pengingat agar masyarakat tidak lengah dan bersama menjaga hutan kita dari ancaman kebakaran,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan komitmen Pemkab Pulang Pisau untuk menjaga hutan lindung tetap lestari serta mengantisipasi aktivitas pihak-pihak yang berpotensi merusak lingkungan.
Sementara itu, Ketua Harian DAD Pulang Pisau, Edwin Mandala, menyampaikan dukungan penuh terhadap pembangunan monumen tersebut. Menurutnya, Pulang Pisau sebagai daerah gambut sangat rentan terbakar sejak adanya Proyek Lahan Gambut (PLG) pada tahun 1992.
“Hampir setiap musim kemarau, lahan gambut di Pulang Pisau terbakar. Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada KPSHK atas perhatiannya,” ucap Edwin. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama di wilayah gambut yang dilarang keras oleh Perda Provinsi Kalimantan Tengah.
Direktur KPSHK, Muhammad Djauhari, menjelaskan bahwa pembangunan monumen ini juga menghidupkan kembali tradisi tolak bala masyarakat, sebagai bentuk doa dan ritual pencegahan bencana.
“Semangatnya adalah agar masyarakat selalu ingat untuk waspada sebelum bencana karhutla datang,” jelasnya.
Selain itu, Djauhari menambahkan bahwa pembangunan monumen juga dimaksudkan untuk membangkitkan kembali semangat kepahlawanan Darung Bawan sebagai simbol pelestarian alam di Pulang Pisau. Ia menyampaikan, puncak rangkaian kegiatan akan dilaksanakan pada 21 Agustus 2025, yang akan diisi dengan berbagai lomba edukatif untuk generasi muda mengenai pentingnya menjaga gambut hutan dan lahan.
Acara peletakan batu pertama ini menjadi penanda awal pembangunan monumen karhutla di Pulang Pisau, sekaligus momentum refleksi penting bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap ekosistem gambut yang rentan terbakar. (Sam)