Ilustrasi Tiktok yang akan dibeli oleh investor Amerika .Foto AFP/Cindy Ord
POSSINDO.COM, Ekonomi Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali memberikan sinyal mengenai calon pembeli platform media sosial TikTok. Beberapa nama konglomerat disebut-sebut masuk dalam daftar calon pembeli. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyampaikan Presiden China Xi Jinping telah menyetujui kesepakatan yang memungkinkan platform video pendek tersebut tetap beroperasi di AS melalui konsorsium investor lokal.
Dilansir dari TechCrunch, Senin (22/9/2025), Trump menyebut
taipan media Rupert Murdoch dan putranya, Lachlan Murdoch, kemungkinan besar
akan terlibat dalam konsorsium tersebut. “Ada seseorang bernama Lachlan yang
terlibat. Lachlan Murdoch… Rupert [Murdoch] sepertinya juga akan bergabung
dalam kelompok itu. Saya rasa mereka akan masuk dalam grup investor,” kata
Trump.
Trump juga menyebut Chairman Oracle Larry Ellison dan CEO
Dell Technologies Michael Dell berpotensi ikut serta. Meski dirinya tidak
menjelaskan apakah investasi itu bersifat pribadi atau melalui perusahaan,
laporan Deadline menyebut Fox Corp, induk Fox News yang dipimpin CEO Lachlan
Murdoch dan lama dipimpin Rupert Murdoch sedang dalam pembicaraan untuk masuk
ke konsorsium investor yang akan membiayai pemisahan TikTok di AS dari
induknya, ByteDance. Sebelumnya, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt
mengatakan kesepakatan sudah tercapai meski belum ditandatangani. Berdasarkan
kesepakatan itu, operasional TikTok di AS akan dipisahkan dan mayoritas
sahamnya akan dimiliki investor Amerika.
Menurut Leavitt, enam dari tujuh kursi dewan direksi
perusahaan baru akan diisi oleh orang Amerika, sementara algoritma TikTok akan
berada di bawah kendali AS. “Semua
detail sudah disepakati, sekarang tinggal menunggu tanda tangan, yang saya
perkirakan akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya dikutip
Bloomberg. Bloomberg juga melaporkan, pejabat senior Gedung Putih menyebut
investor baru TikTok akan mencakup Oracle, Andreessen Horowitz, serta firma
ekuitas swasta Silver Lake Management, dengan Oracle bertanggung jawab atas
keamanan aplikasi. ByteDance sendiri
disebut hanya akan memiliki kurang dari 20% saham di perusahaan hasil spin-off
tersebut. Kesepakatan ini lahir setelah undang-undang federal yang disahkan
tahun lalu mengancam pelarangan TikTok di AS pada Januari, tepat sebelum Trump
kembali menjabat. Aplikasi itu bahkan
sempat tidak bisa diakses di AS. Namun, Trump beberapa kali memperpanjang
tenggat bagi ByteDance untuk melepas TikTok ke pemilik baru. Trump juga
menyebut Presiden China Xi Jinping telah menyetujui kesepakatan tersebut.
TikTok pun mengeluarkan pernyataan yang berterima kasih kepada Xi dan Trump
atas upaya mereka menjaga keberadaan TikTok di AS. “ByteDance akan tetap mematuhi hukum yang
berlaku untuk memastikan TikTok tetap tersedia bagi pengguna di Amerika melalui
TikTok U.S.,” kata perusahaan itu.
Sumber : ekonomi.bisnis.com