 |
| Salah satu Kantor SPPG di Kota Palangka Raya |
POSSINDO.COM, PALANGKA RAYA – Menyusul beredarnya informasi terkait sejumlah siswa yang mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah di Kota Palangka Raya, Koordinator Wilayah BGN Kota Palangka Raya, Nur Izzah Dinllah, memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat.
Nur Izzah membenarkan adanya insiden tersebut, namun ia menegaskan bahwa kejadian itu tidak dapat langsung dikategorikan sebagai keracunan akibat dari mengkonsumsi MBG.
“Kami tidak dapat menyatakan insiden ini sebagai keracunan karena banyak anak-anak yang sebelumnya sudah terkena radang tenggorokan serta memiliki imunitas yang menurun. Kondisi tersebut membuat mereka lebih mudah terdampak dari saus cepat saji yang dikonsumsi,” jelasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah menawarkan opsi rujukan ke fasilitas kesehatan bagi siswa yang bergejala. Namun, pihak sekolah setelah memberikan pertolongan pertama memutuskan untuk tidak melanjutkan rujukan tersebut.
Lebih lanjut, Nur Izzah memastikan bahwa seluruh siswa yang sempat mengalami gangguan kesehatan kini sudah pulih dan kembali beraktivitas normal.
“Tidak ada siswa yang harus dirawat inap di rumah sakit. Mereka sudah kembali mengikuti program MBG tanpa kendala dan tidak ada trauma yang ditimbulkan,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihak BGN akan memperketat prosedur operasional standar (SOP) dalam penyediaan makanan bergizi.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan keamanan program ini demi kebaikan para penerima manfaat, khususnya di Kota Palangka Raya,” tegas Nur Izzah.
Klarifikasi ini, lanjutnya, disampaikan agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang utuh dan proporsional mengenai kejadian tersebut. (Gd)
Nur Izzah membenarkan adanya insiden tersebut, namun ia menegaskan bahwa kejadian itu tidak dapat langsung dikategorikan sebagai keracunan akibat dari mengkonsumsi MBG.
“Kami tidak dapat menyatakan insiden ini sebagai keracunan karena banyak anak-anak yang sebelumnya sudah terkena radang tenggorokan serta memiliki imunitas yang menurun. Kondisi tersebut membuat mereka lebih mudah terdampak dari saus cepat saji yang dikonsumsi,” jelasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah menawarkan opsi rujukan ke fasilitas kesehatan bagi siswa yang bergejala. Namun, pihak sekolah setelah memberikan pertolongan pertama memutuskan untuk tidak melanjutkan rujukan tersebut.
Lebih lanjut, Nur Izzah memastikan bahwa seluruh siswa yang sempat mengalami gangguan kesehatan kini sudah pulih dan kembali beraktivitas normal.
“Tidak ada siswa yang harus dirawat inap di rumah sakit. Mereka sudah kembali mengikuti program MBG tanpa kendala dan tidak ada trauma yang ditimbulkan,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihak BGN akan memperketat prosedur operasional standar (SOP) dalam penyediaan makanan bergizi.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan keamanan program ini demi kebaikan para penerima manfaat, khususnya di Kota Palangka Raya,” tegas Nur Izzah.
Klarifikasi ini, lanjutnya, disampaikan agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang utuh dan proporsional mengenai kejadian tersebut. (Gd)
