Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat bersiap mengikuti
pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara,
Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025).Foto/ANTARA/Galih Pradiptah/tom |
“Ya kalau Anda berdoa, bisalah. Itu bukan sesuatu yang
mustahil, itu yang mesti dikejar,” kata Purbaya setelah dilantik di Istana
Negara, Jakarta, Senin, 8 September 2025.
Menurut Purbaya, Indonesia tidak akan tumbuh menjadi negara
maju jika hanya tumbuh stagnan 5 persen. Ia mencontohkan negara maju seperti
Jepang, Korea Selatan, atau Cina yang maju dengan pertumbuhan ekonomi dua digit.
“Delapan persen itu kelihatannya optimis, terlalu optimis.
Tapi kalau didesain dengan baik masih bisa karena selama 20 tahun terakhir ini,
mesin kita timpang,” ujar Purbaya.
Menurut Purbaya, target pertumbuhan ekonomi 8 persen tahun
ini agak sulit melihat situasi sekarang. Namun, ia optimistis dua atau tiga
tahun ke depan ada peluang.
“Kami balikin arah ekonomi yang melambat menjadi lebih cepat
dulu, kami sesuaikan,” ujar Purbaya.
Purbaya menggantikan Sri Mulyani setelah sempat dua kali
mengajukan pengunduran diri sebagai Menteri Keuangan. Sebelum dilantik sebagai
menteri, Purbaya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS) sejak September 2020.
Sumber: tempo.com