POSSINDO.COM, KATINGAN – Program Pemberdayaan Masyarakat melalui BEM Berdampak (PM-BEM Berdampak) resmi dimulai dengan kolaborasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Palangka Raya. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tampelas, Kabupaten Katingan. (25/10/2025)
Ketua BEM FMIPA, Alayya Adistia Putri, menyampaikan rasa bangganya atas kesempatan berkolaborasi dalam program ini.
“Senang sekali bisa diberi kesempatan berkolaborasi dengan BEM FAPERTA melalui program PM-BEM Berdampak! Lewat kegiatan di Desa Tampelas, kami berusaha hadir langsung membawa ilmu dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari Kementerian jadi semangat tambahan bagi kami untuk terus menebarkan dampak positif dan menjadikan BEM Berdampak benar-benar bermakna,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua BEM FAPERTA, Ayu Hartati, menilai program ini sebagai wadah efektif untuk menumbuhkan solidaritas dan kerja sama antar mahasiswa maupun masyarakat.
“PM-BEM ini sendiri merupakan program yang efektif untuk mewujudkan kesolidaritasan dan kerja sama yang baik, melalui program ini kami ditanamkan bagaimana berbaur dan menggali potensi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Desa Tampelas, sehingga akan banyak produk-produk yang terbuat dari bahan alami dari Desa Tampelas,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa program ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan.
“Dengan adanya program ini, mahasiswa dapat berbaur secara langsung dengan masyarakat dan menggali potensi yang dapat dikembangkan sehingga bahan alami akan selalu digunakan dan tetap dilindungi. Program ini juga membantu mahasiswa dalam penalaran dan cara strategis dalam mengambil suatu keputusan seperti mengembangkan produk-produk alami dan siap dipromosikan, sehingga Desa Tampelas khususnya masyarakat memiliki produk sendiri yang dapat dibawa keluar dan akan tetap dikembangkan,” tambah Ayu.
Baik BEM FMIPA maupun BEM FAPERTA berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan diperluas ke wilayah lain di Kalimantan Tengah, agar semakin banyak desa yang dapat merasakan manfaat program pemberdayaan mahasiswa tersebut. (Gd)
