Ilmuwan China Temukan Meteorit Langka di Bulan

Ilustrasi pendaratan Chang'e-6 di sisi jauh Bulan, lokasi pengambilan sampel yang menyimpan petunjuk penting soal air di Tata Surya. Foto/skyatnightmagazine.

POSSINDO.COM, Ragam - Butiran Meteorit Langka Ditemukan di Sampel Bulan Chang’e-6Iko Amraeny 22/10/2025 11:48A- A+Butiran Meteorit Langka Ditemukan di Sampel Bulan Chang’e-6

Ilmuwan Tiongkok temukan fragmen meteorit langka pada sampel Bulan dari misi Chang’e-6. Temuan ini bisa ungkap asal-usul air dan materi di Tata Surya.(New Science)

PARA ilmuwan Tiongkok menemukan butiran langka dari meteorit purba dalam sampel Bulan yang dibawa pulang oleh misi Chang’e-6. Penemuan yang dapat mengubah cara kita memahami bagaimana materi berpindah di Tata Surya, dan mungkin juga asal-usul air di Bulan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini dipimpin tim dari Guangzhou Institute of Geochemistry (GIG) di bawah Chinese Academy of Sciences. Mereka mengidentifikasi fragmen CI chondrite, salah satu jenis meteorit paling langka di Bumi, hanya mewakili kurang dari satu persen dari seluruh meteorit yang pernah ditemukan.

Berbeda dengan Bumi yang terus-menerus berubah akibat atmosfer dan aktivitas lempeng tektonik, permukaan Bulan relatif tidak tersentuh waktu. Ia menjadi semacam “arsip alami” yang menyimpan jejak tumbukan asteroid sejak miliaran tahun lalu.

Dengan menggunakan teknologi canggih untuk menganalisis komposisi mineral dan isotop oksigen, para peneliti menemukan bahwa beberapa butiran tanah Bulan yang dikembalikan Chang’e-6 berasal dari meteorit CI-like chondrite, meteorit kaya air dan bahan organik yang biasanya berasal dari bagian luar Tata Surya.

Temuan ini menandakan sistem Bumi-Bulan mungkin telah mengalami lebih banyak tumbukan dari meteorit karbonan, dibanding perkiraan sebelumnya.

Menurut peneliti dari GIG, hasil studi ini menunjukkan bahwa material dari wilayah luar Tata Surya dapat bermigrasi ke bagian dalamnya dan memberikan petunjuk penting untuk menjelaskan asal-usul air di permukaan Bulan.

Selain membuka bab baru dalam penelitian tentang evolusi air di Bulan, studi ini juga merintis metode baru untuk mengidentifikasi material meteorit pada sampel luar angkasa.

Pada tahun 2024, misi Chang’e-6 mencatat sejarah dengan membawa pulang 1.935,3 gram sampel dari sisi jauh Bulan, tepatnya di Cekungan Kutub Selatan–Aitken (SPA Basin), kawasan terdalam, terbesar, dan tertua di permukaan Bulan. Sampel dari wilayah misterius ini kini menjadi kunci untuk memahami proses pembentukan dan perjalanan materi di seluruh Tata Surya.

Sumber:mediaindonesia.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال