![]() |
Pesepak bola timnas Indonesia Kevin Diks (kanan) bersama rekannya Ragnar Oratmangoen (kiri) berselebrasi usai mencetak gol penalti ke gawang Arab Saudi.Foto/ANTARA FOTO/HO-PSSI via BBC INDONESIA |
Hasil tersebut menempatkan Indonesia di posisi juru kunci
Grup B dengan nol poin, sekaligus menutup peluang tampil di putaran final Piala
Dunia 2026. Meski begitu, perjalanan Timnas tak sepenuhnya berakhir suram.
Indonesia masih mengantongi tiket ke Piala Asia 2027, hasil dari performa apik
di babak kualifikasi sebelumnya. Kini, perhatian publik sepak bola Tanah Air
beralih ke ajang regional yang selalu menghadirkan emosi tersendiri, yakni
Piala AFF 2026.
Turnamen ini akan digelar pada 25 Juli hingga 26 Agustus,
setelah Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) memutuskan perubahan jadwal
demi menyesuaikan kalender para pemain Asia Tenggara yang berkarier di Eropa.
Perubahan waktu itu memberi harapan baru bagi Indonesia. Dengan jadwal yang
lebih bersahabat, peluang untuk menurunkan skuad terbaik, termasuk para pemain
diaspora terbuka lebar.
Sejak pertama kali berpartisipasi, Indonesia memang belum
sekalipun mengangkat trofi juara Piala AFF.
Dari enam kali melangkah ke final, Skuad Garuda selalu
berhenti di posisi runner up. Terakhir kali, kekalahan dari Thailand pada edisi
2020 masih meninggalkan luka di hati para penggemar. Namun, kali ini semangat
baru tengah dikobarkan. Kegagalan menuju Piala Dunia disebut banyak pihak sebagai
bahan bakar untuk bangkit dan menuntaskan dahaga gelar di kawasan Asia
Tenggara.
Sumber:jabar.jpnn.com