Wabup Pulang Pisau Resmi Luncurkan Program Intervensi Stunting di Pulang Pisau

Wakil Bupati Pulang Pisau H. Ahmad Jayadikarta secara resmi meluncurkan kegiatan intervensi spesifik penanganan stunting, berlangsung di rumah bambu Desa Bontui, Senin (20/10/2025). Foto/Diskominfo Pulang Pisau
 

POSSINDO.COM, Pulang Pisau – Wakil Bupati Pulang Pisau H. Ahmad Jayadikarta secara resmi meluncurkan kegiatan intervensi spesifik penanganan stunting, Senin (20/10/2025). Pelaksanaan kegiatan di rumah bambu Desa Bontui Lauching ini menandai dimulainya program percepatan penurunan angka stunting yang saat ini tercatat sebesar 27,9 persen di Kabupaten Pulang Pisau.

Dalam sambutannya, Wabup Ahmad Jayadikarta menyampaikan bahwa program intervensi spesifik sejatinya telah berjalan sebelumnya, namun launching baru dilakukan hari ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam penanggulangan stunting di daerah tersebut.

“Saat ini terdapat 29 desa lokus stunting dengan jumlah anak terdampak 462 anak. Melalui kegiatan ini, kita berharap angka stunting bisa turun hingga di bawah 20 persen pada tahun 2025,” ujar Jayadikarta.

Ia menjelaskan, program intervensi akan berlangsung selama 45 hari, dengan pemberian makanan bergizi satu kali sehari bagi anak-anak terdampak. Upaya ini merupakan hasil kolaborasi Tim TPPS (Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting) bersama perangkat daerah terkait serta dukungan lima perusahaan melalui program CSR.

Menurut Jayadikarta, pelaksanaan kegiatan juga akan dibarengi dengan pendataan ulang di lapangan oleh TPPS, terutama di Desa Bakau dan Desa Tangkahen, untuk memastikan data akurat dan menghindari kesalahpahaman terkait jumlah anak stunting.

“Data E-PPGBM sebenarnya menunjukkan angka kita di sekitar 18 persen, namun data SSGI mencatat 27,9 persen. Karena itu, tim akan turun langsung agar tidak ada perbedaan persepsi dan data bisa sinkron,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr. Pande Putu Gina menegaskan bahwa penanganan dilakukan menggunakan sistem by name by address, sehingga setiap anak stunting yang ditangani tercatat secara jelas berdasarkan nama dan alamat.

“Dari total 462 anak di 29 desa lokus, mereka akan mendapatkan makanan tambahan, vitamin, dan suplemen gizi. Pengukuran dilakukan tiga kali, yaitu di awal, pertengahan, dan akhir kegiatan untuk melihat efektivitas intervensi,” ungkapnya.

dr. Gina juga menambahkan bahwa tahun ini pelaksanaan program “Bapak Asuh dan Bunda Asuh Anak Stunting” difokuskan di Dinas Kesehatan sesuai tupoksi, dengan dukungan penuh dari TPPS yang diketuai Wakil Bupati.

“Dengan sistem data yang valid dan kolaborasi lintas sektor, kita berharap angka stunting benar-benar menurun signifikan di tahun 2025,” pungkasnya. (Sam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال