
Suasana stand kuliner dan kerajinan lokal menarik perhatian pengunjung pada gelaran Islamic Fair 2025 di Siring 0 Kilometer Banjarmasin, Kamis (20/11/2025). Foto/Ist
POSSINDO.COM, Banjarmasin
- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan komitmennya untuk
menjadi daerah wisata Islami dan ramah muslim di Indonesia. Komitmen tersebut
diwujudkan melalui gelaran South Kalimantan Tourism Islamic Fair 2025 yang
diinisiasi oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kalsel
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis
hingga Sabtu atau 20–22 November, di kawasan Siring 0 Kilometer Kota
Banjarmasin, menghadirkan 55 stan pameran yang menampilkan produk wisata dan
ekonomi kreatif bernuansa Islami.
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, melalui Sekretaris
Daerah Kalsel, Muhammad Syarifuddin, mengatakan bahwa Kalimantan Selatan
memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata religi. Potensi tersebut
meliputi sejarah ulama besar Banjar, kekayaan budaya lokal bernapaskan Islam,
hingga tradisi masyarakat yang sudah mengakar kuat.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin memperkenalkan nilai-nilai
tersebut kepada masyarakat luas, sekaligus memperteguh identitas daerah sebagai
destinasi wisata religi Nusantara,” kata Syarifuddin saat membuka kegiatan
tersebut di Banjarmasin, Kamis (20/11/2025) sore.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
terus mendorong pembangunan pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan
berdaya saing, dengan tetap memperhatikan kearifan lokal serta memperkuat
kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Diharapkan melalui kegiatan ini dapat lahir inovasi-inovasi
baru, mulai dari produk UMKM halal yang semakin dikenal, kreativitas generasi
muda yang berkembang, hingga kolaborasi lintas komunitas yang semakin kuat
dalam memajukan wisata religi dan perekonomian Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dispar Kalsel, Iwan Fitriady,
menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari
Gubernur Kalsel, H. Muhidin, serta Ketua DWP Kalsel. Ia menambahkan, acara ini
merupakan yang pertama kali digelar oleh Dispar Kalsel.
“Tujuan utama kegiatan ini tentunya untuk meningkatkan daya
tarik wisata Islami dan budaya lokal, memberikan ruang promosi bagi pelaku UMKM
dan ekonomi kreatif, mendorong kolaborasi antara pemerintah, pelaku wisata,
komunitas, dan masyarakat, serta menghadirkan event yang mampu memperkuat
branding wisata religi Kalimantan Selatan di tingkat nasional,” tegasnya.
Selain pameran, South Kalimantan Tourism Islamic Fair 2025
juga dimeriahkan berbagai rangkaian kegiatan, di antaranya Kajian Hati bersama
Ustaz Hilman Fauzi (Jumat, 21/11), Halal Tourism Expo, pertunjukan seni Islami
dan nasyid Banua, talkshow dan diskusi pengembangan wisata religi, serta
lomba-lomba Islami seperti Maulid Habsyi, Dai Cilik, dan Azan. MC Kalsel (DK)