Foto bersama siswa SMA Negeri 1 Paramasan dengan pembina GSMS
usai penampilan Tari Babangsai pada Festival Budaya Banjar 2025 di Halaman
Kantor Kecamatan Martapura, Sabtu (22/11/2025).Foto/Ist |
POSSINDO.COM Martapura, 22 November 2025 – Suasana meriah menyelimuti Halaman Kantor Kecamatan Martapura , Kabupaten Banjar, saat penutupan Festival Budaya Banjar 2025 sekaligus Gelar Karya Seni Siswa melalui program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) berlangsung hari ini. Ratusan peserta dari berbagai sekolah dan komunitas seni lokal memenuhi venue, siswa siswi SMA Negeri 1 Paramasan menjadi salah satu sorotan pada acara yang digelar Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar.
Festival ini, yang berlangsung selama tiga hari sejak 20 November 2025. Acara ini juga kolaborasi dengan program nasional GSMS dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang melibatkan tujuh seniman lokal untuk membina siswa.
SMA Negeri 1 Paramasan, yang terletak di Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, menjadi salah satu sekolah peserta GSMS. Sebanyak 15 siswa siswi kelas X dan XI, dibina oleh seniman lokal Dayak Meratus Bapak Uliyansyah dengan asisten seniman Haris Afanda,S.Pd menampilkan penampilan yang di suguhkan yaitu Tari Babangsai.
Dalam penampilan berdurasi kurang lebih 7 menit itu, siswa siswi mengenakan kostum Tarian adat. Gerakan berputar mengelilingi "altar" imajiner, yang melambangkan ritual Aruh Ganal, diselingi Musik khas Tarian Babangsai, berhasil memukau penonton. "Kami merasa bangga bisa membawa budaya lokal ke panggung ini. Pembinaan GSMS selama dua bulan membuat kami lebih percaya diri mengekspresikan dan mengembangankan seni tari kearipan lokal yang ada di daerah banjar," ujar Sapira, salah satu penari utama dari kelas XI, usai penampilan.
Penampilan SMA Negeri 1 Paramasan ini merupakan hasil pembinaan intensif oleh seniman GSMS : Bapak Uliyansyah Sebagai seniman Lokal di Paramasan pelestari Tari Babangsai dari Pegunungan Meratus. "Siswa-siswi di SMA Paramasan memiliki semangat luar biasa. Mereka tidak hanya belajar gerakan, tapi juga memahami makna filosofis di balik Tarian Babangsai yaitu syukur atas hasil alam, semangat perjuangan dan kebersamaan Masyarakat Paramasan Kab.Banjar," kata Bapak Ulyas saat ditemui di sela acara.
Dalam acara ini SMA Negeri 1 Paramasan juga mendapatkan penghargaan karena telah berpartisipasi dalam mengembangkan Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dan turut melestarikan budaya lokal khususnya Budaya yang ada di Paramasan kawasan Pegunungan Meratus yang merupakan masih Wilayah Kabupaten Banjar.
Festival Budaya Banjar 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang semakin besar, dengan diperkuat melalui kolaborasi antara pemerintah,seniman,sekolah dan masyarakat. (pen1002hst).
