 |
| Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan mendirikan sekaligus mengaktifkan Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Kamis (11/12/2025). Foto/IST |
POSSINDO.COM, Balangan – Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan mendirikan sekaligus mengaktifkan Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Kamis (11/12/2025).
Pengaktifan posko tersebut ditandai dengan pelaksanaan Apel Gabungan yang dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H. Rahmi, didampingi para kepala bidang serta seluruh staf BPBD.
Dalam arahannya, H. Rahmi menyampaikan bahwa apel tersebut merupakan bagian dari rangkaian aktivasi Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Balangan Tahun 2025. Aktivasi posko ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas penetapan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang telah diberlakukan sejak 12 November 2025 dan akan berlangsung hingga 31 Januari 2026.
“Dengan diaktifkannya posko ini, kami berharap seluruh tim semakin siaga serta mampu meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam mewaspadai berbagai potensi ancaman bencana hidrometeorologi sepanjang tahun 2025,” ujarnya.
Ia menambahkan, menjelang akhir tahun, posko siaga ini juga akan diintegrasikan dengan unsur TNI-Polri serta instansi terkait lainnya. Koordinasi tersebut dilakukan guna memperkuat respons cepat dan penanganan apabila terjadi kondisi darurat.
“Tim gabungan nantinya akan terintegrasi dengan posko yang juga didirikan oleh rekan-rekan dari Polres,” ungkap H. Rahmi.
Lebih lanjut, ia berharap keberadaan posko ini dapat meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan ketanggapan seluruh personel dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu, khususnya di wilayah Kabupaten Balangan.
“Namun tentu harapan kita bersama, semoga bencana tidak terjadi. Melalui posko ini pula, kami ingin menginformasikan kepada masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, terutama di puncak musim penghujan, sehingga dapat terhindar dari risiko bencana. Apabila pun terjadi, tim sudah lebih siap untuk meminimalkan dampaknya,” pungkasnya.(Wahid)