Salah Satu Tempat Wisata Untuk Kenang Perjuangan Para Pahlawan Tugu Pahlawan. Foto/Surabaya.batiqa.com |
POSSINDO.COM, Wisata Seni dan Budaya -Tinggal menghitung hari, masyarakat Indonesia akan merayakan HUT RI Ke-78. HUT RI Ke-78 kali ini jatuh pada hari Kamis, 17 Agustus 2023.
Berdekatan dengan weekend, tidak ada salahnya jika kamu memanfaatkan libur 17-an ini untuk berlibur bersama keluarga.
Indonesia punya banyak monumen yang dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah di masa lampau. Berikut ini beberapa wisata sejarah untuk mengenang para pahlawan.
Tugu Pahlawan Surabaya
Penetapan Hari Pahlawan pada 10 November tak terlepas dari peristiwa pertempuran hebat yang terjadi di Surabaya pada tanggal yang sama tahun 1945 silam. Kala itu, pertempuran berlangsung sengit antara para tokoh dan masyarakat Indonesia di Surabaya dengan pihak asing, dalam hal ini NICA yang membonceng Sekutu.
Korban-korban berjatuhan dan tak terelakkan. Pertempuran di Surabaya ini menjadi pertempuran terdahsyat di masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebagai peringatan atas peristiwa tersebut, maka dibangunlah Tugu Pahlawan Surabaya.
Bagi kalian yang sedang berada di Surabaya, bisa datang untuk berwisata ke Tugu Pahlawan Surabaya untuk memperingati Hari Pahlawan. Tugu yang berada di Alun-alun Contong itu memiliki tinggi 41,15 meter yang bila dikonversikan setara dengan 45 yard. Angka ini sesungguhnya melambangkan tahun Indonesia merdeka.
Monumen Jenderal Soedirman
Tempat wisata untuk memperingati Hari Pahlawan berikutnya ialah Monumen Jenderal Soedirman yang berada di Pacitan, Jawa Timur. Seperti namanya, monumen yang berada di Dusun Sobo, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Pacitan, menampilkan patung Jenderal Soedirman sebagai tokoh utamanya.
Monumen ini berdiri di desa yang dulunya digunakan sebagai lokasi Jenderal Soedirman dan pasukannya bertempur melawan penjajah di masa awal kemerdekaan, yaitu 1 April – 7 Juli 1949.
Di Monumen Jenderal Sudirman kalian bisa menyaksikan Patung Jenderal Soedirman menjulang setinggi 8 meter. Di sisi bangunan terdapat relief dari tembaga yang mengilustrasikan kehidupan Jenderal Soedirman.
Selain melihat patung tersebut, kalian juga bisa bertandang ke sebuah rumah yang dulunya sebagai markas sang jenderal besar bersama pasukannya. Letak rumah tersebut berjarak sekitar 4 km dari Monumen Jenderal Soedirman.
Monumen Palagan Ambarawa
Monumen ini didirikan untuk memperingati Pertempuran Ambarawa yang pecah selama empat hari dari tanggal 12 Desember-15 Desember 1945. Pasukan sekutu yang pada saat itu terdesak dari Magelang mengadakan pengunduran ke Ambarawa dan pasukan TKR yang dipimpin Kolonel Soedirman berhasil menghancurkan mereka pada tanggal 15 Desember 1945.
Pertempuran tersebut terjadi guna mempertahankan daerah dari tentara sekutu yang diboncengi oleh NICA. Selain itu, tanggal 15 Desember dulunya diperingati sebagai Hari Infanteri yang sekarang berganti nama menjadi Hari Juang Kartika.
Monumen Palagan Ambarawa ini terletak di Jalan Monsinyur Sugiyopranoto, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Di monumen ini kalian dapat menemukan peninggalan pemerintahan Jepang dan Belanda.
Kalian juga dapat melihat seragam para tentara Jepang dan Belanda, senjata perang, seragam tentara Indonesia dan barang bersejarah lainnya. Tidak hanya itu, kalian dapat menemukan beberapa tank kuno, kendaraan angkut personel dan meriam yang digunakan dalam pertempuran tersebut. Yang paling menarik adalah kalian dapat menemukan pesawat Mustang Belanda yang berhasil ditembak jatuh ke dalam Rawa Pening.
Monumen Palagan Ambarawa dibangun pada tahun 1973 dan diresmikan pada 15 Desember 1974 oleh Presiden Soeharto.
Monumen Yogya Kembali
Monumen Museum Yogya Kembali atau biasa disebut dengan Monumen Yogya Kembali adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang ada Yogyakarta. Museum yang berada di bagian utara kota ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.
Museum berbentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada pintu masuknya dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949.
Dalam 4 ruang museum di lantai 1 terdapat benda-benda koleksi: relief, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum dalam suasana perang kemerdekaan 1945-1949.
Tandu dan dokar atau kereta kuda yang pernah dipergunakan oleh Jenderal Sudirman juga disimpan di sini (di ruang museum nomor 2). Monumen Yogya Kembali beralamat di Jl. Ring Road Utara, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di Museum Yogya Kembali kalian dapat mempelajari mengenai sejarah kembalinya Yogyakarta ke tangan pemerintah Indonesia.
Sumber : validnews.id