Abdul Salam Nganro, General Manager PLN UIP3B Kalimantan menekankan komitmen PLN dalam meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Pada tahun 2023, Sistem Khatulistiwa berhasil mencapai Beban Puncak sebesar 502 MW, mencatat kenaikan sebesar 8,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menjadi tantangan besar bagi PLN dalam menjaga kestabilan pasokan listrik di wilayah Kalimantan Barat.
Salam juga
menerangkan bahwa di era yang tidak pasti sekarang ini, PLN harus mampu untuk
menanggapi tuntutan dengan gerak cepat. Melalui transformasi pada struktur
organisasi dan proses bisnis, PLN UIP3B Kalimantan kini menghadirkan tim
Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Gardu Induk (GI) Khatulistiwa
sebagai langkah konkret untuk mengatasi tantangan tersebut.
“Saat ini
tim PDKB GI memiliki kompetensi dan keahlian bekerja di area Gardu Induk.
Sebelumnya mereka dibekali dengan pelatihan yang intensif dari Expert Trainer
yang sangat berpengalaman agar mereka dapat bekerja dengan aman dan nyaman,
mengingat pekerjaan mereka memiliki resiko yang sangat tinggi,” imbuh Salam.
Manager Unit
Pelaksana Pengatur Beban Kalimantan Barat (UP2B Kalbar), Ahmad Edy Syural
Siregar menambahkan, di dalam menghadapi tahun 2024 PLN akan menghadapi
tantangan yang lebih besar, salah satunya adalah masa siaga yang panjang pada
masa pemilihan umum (pemilu).
“Upaya
perusahaan dalam menjaga kelistrikan di tengah tantangan ini akan menjadi kunci
keberhasilan. PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur dan
layanan guna memastikan pasokan listrik yang stabil dan handal selama periode
pemilu,” pungkas Edy.
Dalam
konteks ini, diharapkan peran serta pelanggan dalam mendukung keberlanjutan
pelayanan listrik yang optimal. Kolaborasi antara PLN dan pelanggan menjadi
faktor penting dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan di masa yang penuh
tantangan. PLN turut mengucapkan terima kasih atas dukungan pelanggan dan
berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan demi kesejahteraan bersama.(Rilis/PLN
UIP3B Kalimantan)