Info Mudik 2024: Ini Penyebab Kemacetan Parah di Pelabuhan Merak Menurut Pakar

Antrean Panjang Kendaraan Terjadi di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten pada Minggu (7/4/2024). Foto/Kemenhub 
 
POSSINDO.COM, Ragam -Antrean panjang kendaraan menuju Pelabuhan Merak membuat kemacetan di sejumlah jalan alternatif menuju pelabuhan. Kondisi itu membuat pemudik yang naik bus memilih turun dan berjalan kaki atau mencari ojek agar segera sampai ke pelabuhan.


Kemacetan panjang menuju Pelabuhan Merak, Banten, terjadi diduga lantaran semua kendaraan dibiarkan masuk menuju lokasi tanpa menerapkan sistem pengangkutan kapal feri seperti di tahun 2023.

Situasi kepadatan kali ini dinilai mirip dengan yang pernah terjadi pada 2022. Banyak pemudik mengaku menghabiskan waktu berjam-jam buat antre.

Salah satu pemudik Andi Kristanto, mengaku menghabiskan waktu 12 jam untuk sampai di Merak. Sejak berangkat mudik dari Jakarta Barat sejak Sabtu (6/4) pukul 07.30 WIB, mobilnya masih di jalan tol sekitar satu kilometer di belakang Km 98 di Exit Merak per Minggu (7/4) siang.

Situasi ini berbeda dari arus mudik 2023 yang diklaim lebih terkendali.

"Karena pada saat sekarang ini, semua kendaraan kembali boleh masuk pelabuhan tanpa batas dan tidak ada pengaturan seperti pada tahun 2023 lalu," ujar pakar transportasi dan juga stafsus Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, IB Ilham Malik, dalam keterangannya, Minggu (7/4).

"Akibatnya, terjadi penumpukan di Pelabuhan Merak dan disemua segmen jalan akses antara pelabuhan dan pintu tol," lanjut dia.

Selain antrean yang sangat padat sepanjang jalan, ia menyebut Volume, Capacity, Ratio (VCR) juga jalan menjadi sangat tinggi, hingga kinerja jalan pun menjadi sangat rendah.

Akibat kemacetan antrean kendaraan yang mau masuk kapal, pada saat yang sama kendaraan tidak bisa turun dari kapal dan keluar dari pelabuhan dengan cepat. Maka waktu bongkar muat pun, menjadi sangat panjang," ungkapnya.

Pada 2023, ia menyebut ASDP mengoptimalkan kapasitas kapal dan waktu bongkar muat.

Kemudian, aparat terkait juga mampu mengatur jumlah kendaraan yang akan masuk di buffer zone atau zona penyangga yang terbagi-bagi sesuai dengan kapasitas angkut kapal di dermaga ekspres dan reguler. Sehingga, tidak ada antrean panjang mengular.

"Jika memang akan ada volume yang lebih banyak pada 2024 ini, maka nanti perlu dibagi dan dipilah, pada hal apa yang membuat volume ini menimbulkan masalah. Padahal, sudah ada Pelabuhan Ciwandan dan BBJ," terangnya.

"Sayangnya, semua pihak terkait tidak begitu saat masa mudik 2024 ini. Selalu saja ada pihak yang tidak mau belajar dari apa yang telah berjalan dengan baik masa mudik 2023 lalu. Ini membuat kita semua prihatin," sambung dia.

Ilham menuturkan strategi delay system membuat kapal di dermaga ekspres dan reguler mampu menampung seribu mobil penumpang (smp) per sekali jalan di semua dermaga.

Artinya, hanya boleh ada seribu mobil yang mengalir dari jalan tol dan jalan raya menuju ke Pelabuhan Merak.

Semua kendaraan yang mau masuk ke Pelabuhan Merak di tunda perjalanannya di buffer zone yang sudah ditunjuk; bisa di jalan tol atau penampungan lainnya.

Namun, jumlah per grup penampungan adalah seribu mobil, harus sama dengan kapasitas kapal yang akan mengangkutnya.

Sumber : cnnindonesia.com

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال