Penerapan Inovasi Buras di Salahsatu Puskesmas Balangan.
Foto/Dinkes Balangan
POSSINDO.COM, Balangan - Upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan dalam menekan angka komplikasi pada ibu hamil mulai menunjukkan hasil. Berdasarkan data laporan bulanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), tercatat 665 kasus komplikasi kehamilan pada 2022, turun menjadi 643 kasus pada 2023, dan kembali menurun menjadi 596 kasus pada 2024.
Penurunan ini tak lepas dari penerapan inovasi "Buras" atau Bumil Risiko Tinggi dengan USG, yang digagas oleh Maya Sari. Inovasi ini difokuskan untuk mendeteksi dan menyaring ibu hamil yang memiliki risiko tinggi sejak trimester pertama kehamilan.
"Selama ini, banyak ibu hamil tidak mendapatkan pemeriksaan USG di awal kehamilan karena keterbatasan akses ke rumah sakit, terutama mereka yang tinggal jauh di pelosok," ujar Maya Sari, Rabu (16/4/2025).
"Padahal, USG trimester pertama idealnya dilakukan sebelum usia kehamilan 12 minggu” tambahnya.
Kondisi ini membuat identifikasi terhadap risiko tinggi kerap terlambat. Menjawab tantangan tersebut, inovasi Buras menghadirkan solusi dengan memperkuat peran bidan dan dokter umum dalam skrining serta pengawasan ibu hamil berisiko tinggi.
Melalui program ini, ibu hamil yang belum menjalani USG di trimester pertama akan disaring dan dipantau secara menyeluruh. Tak hanya itu, dokter spesialis kandungan kini turut aktif mendampingi dokter umum di puskesmas dalam melakukan pemeriksaan dan diagnosa secara tepat.
“Dengan adanya kolaborasi ini, rujukan ke rumah sakit bisa ditekan karena diagnosa risiko kini dilakukan secara lebih akurat dan cepat. Ibu hamil juga bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis tanpa harus menempuh jarak yang jauh,” jelasnya.
Keunggulan lain dari Buras, lanjut Maya, adalah kemampuannya dalam melakukan deteksi dini komplikasi kehamilan, memastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan yang berkualitas, serta memperkuat sistem rujukan yang lebih efisien.
Pendampingan dari dokter spesialis kandungan terhadap tenaga medis di tingkat puskesmas dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan skrining tetap berjalan optimal dan terstandarisasi.
“Melalui pendekatan ini, kami berharap dapat menurunkan angka komplikasi dan kematian ibu hamil, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin, imunisasi, gizi tambahan, serta gaya hidup sehat,” tegas Maya.
Dengan inovasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan berkomitmen terus memperkuat layanan kesehatan ibu hamil, guna menciptakan generasi yang sehat sejak dalam kandungan.(Wahid)