Lestarikan Warisan Budaya, Mendikbud Tetapkan 19 April sebagai Hari Keris Nasional

Pencanangan Hari Keris Nasional yang akan diperingati setiap tanggal 19 April oleh Menteri kebudayaan RI Fadli Zon di Universitas Brawijaya, Sabtu (19/4/2025). (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)


POSSINDO.COM, Nasional – Menteri Kebudayaan Fadli Zon secara resmi mencanangkan Hari Keris Nasional yang akan diperingati setiap tanggal 19 April, sebagai langkah konkret dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (19/4), Fadli Zon menyampaikan bahwa penetapan tanggal tersebut selaras dengan momentum hadirnya Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia.

“Kami mencanangkan 19 April sebagai Hari Keris Nasional, sejalan dengan digelarnya pertama kali sekretariat ini yang telah terakreditasi sebagai salah satu dari enam organisasi di UNESCO. Ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam melestarikan budaya,” ujar Fadli.

Ia berharap momen khusus ini dapat mendorong generasi muda untuk lebih memahami keris sebagai bagian integral dari budaya Indonesia. Menurutnya, pemahaman adalah langkah awal yang penting dalam membangun kesadaran untuk turut melestarikan warisan budaya.

“Di tengah kekayaan budaya bangsa yang begitu besar, kami berharap keris, wayang, dan berbagai warisan budaya lainnya tetap bisa lestari,” ujarnya.

Fadli juga mendorong kolaborasi lintas sektor—mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, perguruan tinggi, dan komunitas penggiat budaya—agar Hari Keris Nasional dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan literasi budaya dan peran aktif pemuda.

“Sekarang ini sudah banyak media yang bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan literasi, tidak hanya lewat buku, tapi juga lewat podcast, film dokumenter, diskusi, hingga pameran,” katanya.

Lebih jauh, ia menyatakan bahwa Hari Keris Nasional juga diharapkan dapat memperkuat posisi keris sebagai alat diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional.

“Pak Prabowo saat menjabat Menteri Pertahanan hingga kini sebagai Presiden sering menghadiahkan keris kepada para pemimpin negara sahabat. Saya rasa keris bisa menjadi representasi identitas bangsa kita,” ungkap Fadli.

Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, menyambut positif pencanangan ini. Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab dalam menjaga dan menghidupkan budaya lokal, termasuk dengan cara mengintegrasikannya ke dalam platform modern.

“Semakin banyak anak muda yang mengenal budaya, maka semakin besar peluang kita untuk menjaga kelestariannya,” kata Widodo.

Ia juga menambahkan, kampus harus berperan aktif dalam komunikasi internasional untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.

“Dengan begitu, budaya kita akan semakin dikenal masyarakat global. Ini cita-cita bersama, dan kami mendukung penuh program kerja Pak Menteri Kebudayaan,” tandasnya.

 

Sumber : antaranews.com

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال