![]() |
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. Foto/Ashar/SinPo.id |
POSSINDO,COM, Nasional - Kepala Badan Gizi Nasional
(BGN) Dadan Hindayana mengungkap dua risiko besar dalam pelaksanaan proyek
Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dadan mengatakan risiko keracunan makanan lebih besar daripada penyalahgunaan
anggaran MBG.
"Ada dua risiko yang besar di MBG, satu, penyalahgunaan anggaran, yang
kedua, keracunan. Kalau saya ditanya mana yang ditakutkan yang lebih ditakutkan
yang kedua, bukan yang pertama," kata Dadan di Jakarta Pusat, Selasa
(19/8), dikutip Antara.
Dadan menyebut pihaknya juga telah menyiapkan langkah mitigasi untuk mencegah
korupsi anggaran MBG. Menurutnya, anggaran untuk MBG saat ini tidak disimpan di
rekening BGN, tetapi di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
"Anggaran makan bergizi ini tidak disimpan di rekening BGN, tetapi disimpan
di KPPN, kemudian begitu mau disalurkan, kami gunakan namanya akun virtual atau
virtual account. Nah, virtual account itu diverifikasi oleh dua, satu oleh
pegawai BGN, satu lagi oleh mitra, nah kemudian uang itu begitu turun dari KPPN
langsung ke virtual account di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),"
katanya.
Dadan menjelaskan pagu anggaran untuk bahan baku dan operasional ditetapkan
berdasarkan penggunaan atau at cost dengan menyesuaikan referensi harga pasar
untuk masing-masing produk yang digunakan di SPPG.
"Jadi ada kasus yang mitra yang berusaha mencoba mark up (menambahkan
harga) ya, dinaik-naikkan harganya, itu dalam waktu singkat saja sudah langsung
ketahuan dan mereka sudah harus mengembalikan kelebihan yang mereka klaim, jadi
menggunakan harga referensi pasar," ujarnya.
Sumber :
cnnindonesia.com