![]() |
Foto Bersama Peserta Muskom DPK GMNI FH UPR. Foto/IST |
POSSINDO.COM,PALANGKA RAYA – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya (FH UPR) menggelar Musyawarah Komisariat (Muskom) sebagai forum permusyawaratan tertinggi di tingkat komisariat.
Ketua Komisariat GMNI FH UPR, Glennio Sahat Solu Sihombing, menjelaskan, “Musyawarah Komisariat (Muskom) adalah forum permusyawaratan tertinggi di tingkat komisariat yang menjadi wadah evaluasi, refleksi, dan pengambilan keputusan strategis organisasi. Di sinilah arah perjuangan, program kerja, serta kepemimpinan komisariat ditentukan secara demokratis oleh kader.”
Ia menegaskan tujuan utama Muskom kali ini antara lain mengevaluasi jalannya organisasi dalam satu periode kepengurusan, menyusun rekomendasi serta garis besar program kerja ke depan, melahirkan kepemimpinan baru melalui mekanisme demokratis, serta memperkuat konsolidasi internal agar komisariat tetap solid dan relevan menghadapi tantangan zaman.
Glennio merinci agenda Muskom meliputi laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya, pembahasan garis besar haluan organisasi, sidang komisi bidang-bidang, perumusan rekomendasi organisasi, pemilihan Ketua Komisariat baru, hingga penetapan resolusi perjuangan.
“Seluruh kader aktif komisariat hadir sebagai peserta penuh. Alumni juga ikut serta sebagai peninjau dan pemberi nasihat. Selain itu, pimpinan cabang maupun DPD GMNI hadir sebagai bentuk legitimasi, dan tokoh eksternal seperti akademisi atau aktivis juga diundang untuk memperkuat jejaring gerakan,” ungkapnya.
Mengangkat tema “Revitalisasi Marhaenis Muda: Suara Kecil, Perubahan Besar di Era Post Modern”, Glennio menekankan, “Tema ini menekankan bahwa kader-kader muda Marhaenis, meski jumlahnya kecil di tingkat komisariat, memiliki potensi besar menjadi motor perubahan sosial. Revitalisasi bermakna menghidupkan kembali semangat ideologi Marhaenisme agar relevan menghadapi tantangan era post-modern yang sarat dengan krisis identitas, ketimpangan sosial, dan hegemoni kapitalisme global.”
Ia menambahkan, Muskom akan menghasilkan rekomendasi internal terkait strategi penguatan kaderisasi, konsolidasi, dan sistem kerja organisasi, serta resolusi eksternal berupa sikap politik terhadap isu-isu rakyat, baik lokal maupun nasional. Selain itu, ada pula dorongan membangun front persatuan mahasiswa progresif di kampus.
“Harapannya adalah Muskom kali ini tidak hanya menjadi rutinitas seremonial, tetapi benar-benar menghasilkan gagasan segar, kepemimpinan yang progresif, dan semangat juang baru. Ketua berharap lahirnya generasi penerus yang berani bersuara, kritis terhadap ketidakadilan, serta konsisten menghidupi ideologi Marhaenisme di tengah gempuran era post-modern,” pungkas Glennio. ( Gd)
Tags
Kota Palangkaraya