 |
| Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, membuka kegiatan Ekspose Rencana Tenaga Kerja Kota Palangka Raya 2025–2029, yang berlangsung di Hotel Aurilla, Kamis (28/8/2025). Foto/IST |
POSSINDO.COM, Palangka Raya – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, menegaskan bahwa penyusunan Rencana Tenaga Kerja (RTK) Daerah merupakan langkah strategis dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Arbert saat membuka kegiatan Ekspose Rencana Tenaga Kerja Kota Palangka Raya 2025–2029, yang berlangsung di Hotel Aurilla, Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, dokumen RTK diperlukan agar pemerintah daerah memiliki landasan dalam merencanakan serta mengelola persoalan ketenagakerjaan secara lebih terarah. “Melalui RTK, kebutuhan tenaga kerja dapat disejajarkan dengan arah pembangunan daerah. Harapannya, kualitas dan produktivitas SDM bisa terus meningkat sesuai dengan dinamika pasar dan perkembangan global,” jelasnya.
Ia menambahkan, tujuan penyusunan RTK antara lain memperkuat kebijakan pemerintah daerah di bidang ketenagakerjaan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi dan pelatihan, serta menekan angka pengangguran dengan memperkecil kesenjangan keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan industri.
“Keberadaan RTK diharapkan mampu menjamin ketersediaan tenaga kerja terampil, menarik investasi, sekaligus mendorong kemandirian ekonomi melalui optimalisasi SDM lokal. Dengan begitu, perekonomian daerah bisa tumbuh berkelanjutan tanpa ketergantungan besar terhadap tenaga kerja dari luar,” tambahnya.
Lebih jauh, Arbert menyebut ada tiga alasan utama pentingnya RTK Daerah, yakni sebagai instrumen pembangunan berkelanjutan berbasis SDM, solusi dalam mengurangi pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja berkualitas, serta sarana peningkatan keterampilan tenaga kerja agar lebih kompetitif.
Selain itu, RTK juga berfungsi sebagai pedoman strategis pemerintah daerah dalam menyelaraskan kebutuhan dunia usaha dengan ketersediaan tenaga kerja di daerah.
“Harapan saya, RTK yang disusun benar-benar memberi dampak nyata, mampu menekan angka pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat kemandirian ekonomi Kota Palangka Raya,” tutup Arbert.(Gd)