POSSINDO.COM, PALANGKA RAYA – Aksi Kamisan Kalimantan Tengah ke-79 digelar di Tugu Soekarno, depan Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (4/9/2025). Mengusung tema “September Hitam, Doa Bersama & Menolak Lupa Kasus Munir”.
Aksi berlangsung dengan ciri khas pakaian serba hitam, payung hitam, pengeras suara, serta poster bertema HAM dan kasus Munir. Beberapa di antaranya bertuliskan: “Dorong Restitusi, Tunaikan Hak Korban, Lawan Penindasan”, “Indonesia Gelap, kita butuh solusi bukan dwifungsi”, hingga “Menolak Lupa dan Merawat Ingatan”.
Inisiator aksi, Amien Udin, menyampaikan bahwa kasus pembunuhan aktivis HAM Munir pada 7 September 2004 di pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta–Amsterdam akibat racun arsenik masih belum tuntas.
“Kasus pembunuhan aktivis HAM Munir yang terjadi pada 7 September 2004 di pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta–Amsterdam melalui Singapura akibat racun arsenik, hingga kini belum tuntas,” ucap Amien.
Ia menegaskan, meski ada pelaku yang diadili, dugaan keterlibatan aktor penting tidak pernah terungkap. Bahkan laporan Tim Pencari Fakta (TPF) yang diserahkan ke pemerintah justru dinyatakan hilang di Kementerian Sekretariat Negara.
“Penyelesaian kasus Munir sangat membutuhkan komitmen politik kuat dari pemerintah untuk membongkar tabir gelap pembunuhan ini dan melawan budaya impunitas,” tegasnya.
Amien juga menyoroti belum tuntasnya pelanggaran HAM berat lain seperti Tragedi Tanjung Priok, Talangsari, kasus 1998, hingga represi terhadap mahasiswa. Menurutnya, kondisi ini mencerminkan lemahnya penegakan HAM di Indonesia.
“Aksi Kamisan akan terus menuntut negara untuk menunaikan janji penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat, termasuk pembunuhan Munir, sebagai penghormatan terhadap korban dan wujud komitmen terhadap demokrasi serta keadilan,” tandasnya. (Gd)
Tags
Kota Palangkaraya