![]() |
Massa Aksi saat berorasi di Depan Kantor Gubernur Kalteng. Foto/Gd |
POSSINDO.COM, PALANGKA RAYA – Aliansi Mahasiswa Peduli Pertanian Kalimantan Tengah menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah pada Kamis (25/9/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional. Aksi ini digelar untuk menyuarakan persoalan di sektor pertanian dan perkebunan sekaligus mendesak pemerintah provinsi segera memperbaiki tata kelola kebijakan.
Dalam orasinya, kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang tergabung dalam aliansi menyampaikan hasil kajian dan diskusi selama tiga hari bersama masyarakat di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Dari pengamatan langsung di lapangan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) cetak sawah, mereka menemukan banyak persoalan mendasar yang dinilai membutuhkan evaluasi serius.
Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa Peduli Pertanian Kalteng, Dida Pramida, menegaskan bahwa rekomendasi yang dibawa dalam aksi ini merupakan hasil nyata dari kondisi di lapangan.
“Kajian dan rekomendasi ini lahir dari realitas yang kami temui bersama masyarakat. Pemerintah harus segera bergerak agar kebijakan pertanian benar-benar berpihak pada petani lokal, bukan sekadar proyek semata,” tegasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Aliansi, Jales Veva Jaya Mahe, membacakan tujuh rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Provinsi Kalteng. Rekomendasi tersebut meliputi penghentian sementara program cetak sawah rakyat untuk dilakukan evaluasi, pembentukan tim investigasi independen, hingga langkah konkret berupa pelatihan bagi masyarakat dalam mengelola lahan yang sudah tercetak.
Aliansi juga mendesak Gubernur Kalteng segera menerbitkan Peraturan Gubernur tentang pembukaan dan pengelolaan lahan yang berlandaskan kearifan lokal, serta menginstruksikan seluruh pemangku kebijakan dari tingkat provinsi hingga desa untuk melaksanakan sosialisasi peraturan tersebut dengan mekanisme sanksi bagi yang mengabaikan.
Selain itu, mereka menuntut audit ketersediaan dan penyaluran pupuk bagi petani, serta mendorong hilirisasi di sektor pertanian dan perkebunan, di antaranya dengan pembangunan pabrik pupuk dan penggilingan beras.
Aliansi Mahasiswa Peduli Pertanian Kalteng menegaskan, perjuangan ini merupakan bentuk komitmen mahasiswa untuk memastikan kebijakan pertanian benar-benar berpihak pada petani dan masyarakat lokal.(Gd)