Pemkab Kapuas Dorong Integrasi Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Stunting dalam Mendukung IKN

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kapuas, Kusmiatie, saat memimpin kegiatan Ekspose Laporan Pendahuluan Kajian Penyusunan Integrasi Ketahanan Pangan untuk Penyangga Ibu Kota Negara (IKN) dan Rencana Aksi Penurunan Stunting yang berlangsung di Aula Bappedalitbang Kabupaten Kapuas, Jumat (26/9/2025). Foto/IST

POSSINDO.COM, KUALA KAPUAS– Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kusmiatie, memimpin kegiatan Ekspose Laporan Pendahuluan Kajian Penyusunan Integrasi Ketahanan Pangan untuk Penyangga Ibu Kota Negara (IKN) dan Rencana Aksi Penanggulangan Stunting, yang berlangsung di Aula Bappedalitbang Kapuas pada Jumat (26/9/2025).

Kegiatan yang dihadiri oleh sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Kapuas, tim konsultan, serta para camat ini menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat peran Kabupaten Kapuas sebagai salah satu daerah penyangga utama kebutuhan pangan IKN Nusantara.

Dalam sambutannya, Kusmiatie menyampaikan bahwa percepatan pembangunan IKN sejak tahun 2022 hingga 2045 akan membawa dampak signifikan terhadap kebutuhan dasar masyarakat, termasuk ketersediaan pangan. “Saat ini hampir setengah juta jiwa di wilayah IKN yang harus dipenuhi kebutuhan pangannya, baik dari aspek ketersediaan, keterjangkauan, maupun ketahanan pangan. Dengan pertumbuhan jumlah penduduk, wajar bila terjadi tekanan terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih, permukiman, energi, dan kebutuhan dasar lainnya,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan berkelanjutan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah saat ini tengah memetakan wilayah strategis dan potensial sebagai penyangga IKN Nusantara, termasuk Kabupaten Kapuas yang memiliki keunggulan geografis serta sumber daya alam yang melimpah.

“Fenomena stunting dapat menurunkan produktivitas dan memperparah kemiskinan. Oleh karena itu, upaya mengatasi kemiskinan dan stunting harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Program kawasan produksi pangan terintegrasi yang melibatkan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan merupakan langkah nyata untuk meningkatkan ketersediaan pangan, stabilitas, serta konsumsi pangan yang sehat dan bervariasi,” tegas Kusmiatie.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, termasuk pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah seluas 500 ribu hektare serta target pencetakan sawah baru seluas 150 ribu hektare hingga 2025. Proyek ini diharapkan dapat mendukung kemandirian pangan nasional sekaligus mengantisipasi potensi krisis pangan di masa depan.

“Kapuas memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus penurunan angka stunting. Kabupaten Kapuas adalah salah satu penyangga IKN. Mari kita sama-sama memperjuangkan daerah kita agar sektor pertanian dan pangan semakin meningkat,” pungkasnya.

Kegiatan ekspose ini juga diisi dengan paparan dari tim konsultan yang memaparkan hasil kajian pendahuluan integrasi ketahanan pangan, serta sesi tanya jawab interaktif bersama para peserta yang hadir. (Lukman)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال