POSSINDO.COM, Ekonomi
- Bank Dunia (World Bank) merilis laporan terbaru East Asia and the Pacific
Economic Update edisi Oktober 2025. Dalam laporan itu, terdapat proyeksi pertumbuhan
ekonomi beserta kondisi ketenagakerjaan Indonesia. Bank Dunia Soroti Tantangan Produktivitas di Kawasan Asia Timur dan Pasifik.Foto/Getty Images/Per-Anders Pettersson
Dari sisi ekonomi Indonesia, Bank Dunia memproyeksikan
pertumbuhan mencapai 4,8% pada 2025 dan 2026. Proyeksi untuk tahun ini lebih
tinggi sedikit dari proyeksi sebelumnya 4,7%, sementara untuk tahun depan tidak
ada perubahan.
"Perlambatan (ekonomi) di belahan dunia lain memberikan
dampak negatif yang signifikan terhadap negara-negara berkembang di Kawasan
Asia Timur dan Pasifik," tulis laporan tersebut, dikutip Rabu (8/10/2025).
Bank Dunia menekankan fokus perbaikan ekonomi Indonesia
seharusnya lebih kepada efisiensi dan prioritas belanja pemerintah, daripada
hanya sekadar mengecilkan angka defisit itu sendiri. Pengelolaan pengeluaran
yang lebih baik dinilai dapat menciptakan dampak positif jangka panjang
terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas fiskal Indonesia, sekaligus
mengantisipasi tantangan eksternal yang terus muncul.
"Di Indonesia, permasalahannya lebih pada arah
pengeluaran pemerintah daripada besarnya defisit yang diperkirakan akan tetap
berada dalam aturan fiskal negara. Misalnya fokus saat ini adalah subsidi untuk
sektor pangan, transportasi dan energi, serta investasi yang diarahkan untuk
mendorong permintaan agregat," tuturnya.
Di sisi lain, Bank Dunia menilai reformasi struktural yang
dilakukan pemerintah Indonesia seperti mengatasi hambatan non-tarif, deregulasi
dan penyederhanaan perizinan berusaha dapat meningkatkan potensi pertumbuhan
dan penciptaan lapangan kerja yang produktif.
Selain Indonesia, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan
ekonomi negara-negara kawasan Asia Timur dan Pasifik masih akan lemah meski ada
sedikit perbaikan. Laju pertumbuhan ekonomi pada 2025-2026 diperkirakan masih
akan di bawah pertumbuhan pada 2024 yang berada di level 5%.
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia
Timur dan Pasifik akan berada pada level 4,8% di 2025 dan melemah ke level 4,3%
pada 2026. Proyeksi itu lebih tinggi dari laporan edisi April 2025 yang di
kisaran 4% dan 4,1%.
Bank Dunia juga menyoroti sulitnya mencari pekerjaan di
Indonesia, China dan beberapa negara lain terutama untuk anak muda. Partisipasi
angkatan kerja disebut masih rendah terutama untuk kalangan perempuan.
"Kaum muda kesulitan mencari pekerjaan di Tiongkok,
Indonesia dan beberapa negara lain. Partisipasi angkatan kerja rendah di
beberapa negara, terutama di Pasifik dan di kalangan perempuan," tulis
laporan Bank Dunia.
China dan Indonesia menjadi dua negara dengan tingkat pengangguran usia 15-24 tahun tertinggi, diikuti Mongolia, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Thailand. Dari sisi persentase tingkat pengangguran anak muda di Indonesia hampir mencapai 15%, sementara di China sudah lebih dari 15%.
Sumber: Finance.detik.com