![]() |
| Lima barista muda di Full Peace Kafe siap meracik berbagai menu minuman untuk penikmat kopi dan non kopi di Pulang Pisau. Foto/Dika |
PULANG PISAU – Di Tengah Kota Kabupaten Pulang Pisau, kini ada kafe yang baru saja buka, tempat nongkrong kekinian dengan industrialis. Namanya Kafe Full Peace-lokasinya berada di Jalan Darung Bawan tidak jauh dari Radio H2fm.
Konsep industrial yang diusung Full Peace adalah hal baru di Pulang Pisau. Dinding bata ekspos, pipa-pipa logam yang sengaja dibiarkan terbuka, lampu gantung dari besi, dan dominasi warna hitam serta abu-abu memberi kesan maskulin sekaligus estetik. Sebuah gaya yang selama ini hanya bisa ditemukan di kota besar seperti Palangka Raya, namun kini hadir di bumi Handep Hapakat ( Julukan Kabupaten Pulang Pisau)
Kafe tersebut milik Andy (29 tahun), seorang marketing bank asal Palangka Raya yang juga barista, bersama sahabatnya Ade (31 tahun), yang memutuskan membuka usaha ini pada tahun 2024.
Awalnya mereka berencana ingin membuka jus Thailand, namun passion Andy di dunia kopi membuat mereka beralih haluan. Dengan modal pengalaman sejak 2017 dan keinginan kuat untuk memberi ruang bagi anak muda lokal, mereka pun merancang kafe ini dari bawah, mengajarkan langsung lima anak muda Pulang Pisau menjadi barista: Arif, Iman, Dewo, Rika, dan Sinta.
“Orang luar sering anggap Pulang Pisau itu sepi, cuma tempat singgah atau kerja. Saya pengin ubah itu. Saya ingin orang tahu, di sini juga bisa ramai dan kreatif,” ujar Andy dengan penuh semangat.
Target Nongkrong Anak Muda dengan Ramah Harga
![]() |
| Area luar Kafe Full Peace menawarkan suasana santai bagi pengunjung yang ingin menikmati kopi sambil bercengkerama. Foto/IST |
Nama “Full Peace” sendiri merupakan pelesetan dari “Pulpis”, singkatan Pulang Pisau yang diubah menjadi “Full Peace”, atau dalam bahasa Inggris berarti “penuh damai”. Sebuah nama yang bukan hanya unik, tapi juga menyimpan harapan agar kafe ini jadi ruang yang damai untuk bersantai, berbagi cerita, dan merayakan kebersamaan.
Dibuka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 22.00, Full Peace menawarkan lebih dari 26 varian minuman mulai dari kopi klasik, matcha, mocktail, hingga minuman non-kopi lainnya.
Menu andalan mereka? Tentu saja kopi susu gula aren vanila yang mereka beri nama khusus: “Full Peace”, serta varian matcha series yang jadi favorit banyak pengunjung.
Harga minuman berkisar antara Rp16.000 – Rp25.000, dan mereka mencatat rata-rata penjualan sekitar 50 cup per hari. Bukan angka yang buruk untuk sebuah kafe yang baru berdiri dan dijalankan oleh anak-anak muda daerah.
Harga minuman berkisar antara Rp16.000 – Rp25.000, dan mereka mencatat rata-rata penjualan sekitar 50 cup per hari. Bukan angka yang buruk untuk sebuah kafe yang baru berdiri dan dijalankan oleh anak-anak muda daerah.
![]() |
| Pengunjung menikmati kopi dan suasana hangat di dalam Kafe Full Peace yang mengusung konsep industrial modern. Foto/IST |
Menariknya, tempat ini berdiri di atas lahan milik sendiri, bukan sewa. Andy dan Ade punya rencana jangka panjang: menambah lantai atas sebagai ruang rapat, membangun dapur, hingga menambah menu makanan agar pengalaman pelanggan makin lengkap.
“Kami ingin Full Peace bukan cuma tempat ngopi, tapi juga ruang produktif,” tambah Andy.
Dengan interior yang estetik dan cocok untuk berfoto, suasana yang nyaman, serta komitmen untuk memberdayakan anak muda lokal, Coffee Shop Full Peace jadi lebih dari sekadar tempat minum kopi. Ini adalah simbol semangat baru di Pulang Pisau, daerah yang mungkin selama ini dianggap sepi, tapi perlahan mulai berbicara lewat aroma kopi dan tawa pengunjungnya. (Andika)
Editor : Dedy
Grafis : Rohit
Dengan interior yang estetik dan cocok untuk berfoto, suasana yang nyaman, serta komitmen untuk memberdayakan anak muda lokal, Coffee Shop Full Peace jadi lebih dari sekadar tempat minum kopi. Ini adalah simbol semangat baru di Pulang Pisau, daerah yang mungkin selama ini dianggap sepi, tapi perlahan mulai berbicara lewat aroma kopi dan tawa pengunjungnya. (Andika)
Editor : Dedy
Grafis : Rohit
Tags
UMKM


