GMKI Gelar Dialog Kebangsaan: Supremasi Sipil Didorong Jadi Pilar Penegak Demokrasi


POSSINDO.COM, PALANGKA RAYA – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menggelar Dialog Kebangsaan bertajuk “Pulihkan Indonesia: Supremasi Sipil Pilar Memperkuat Negara Demokrasi” di Aula PPIIG Lantai 6 Universitas Palangka Raya, Senin (4/11/2025). Kegiatan ini menjadi ajang refleksi kritis dan dialog konstruktif bagi mahasiswa serta pemuda untuk memperkuat komitmen kebangsaan dan meneguhkan peran mereka dalam menjaga nilai-nilai demokrasi.

Koordinator Wilayah VI Pengurus Pusat GMKI, Julio Antou, menegaskan bahwa supremasi sipil merupakan hal mendesak yang harus diwujudkan di tengah dinamika sosial-politik nasional.
“Tanpa supremasi sipil, demokrasi hanya menjadi nama, tanpa makna dan tanpa arah,” tegasnya.

Ia kemudian mengutip pesan Dr. Johanes Leimena, salah satu pendiri GMKI, yang mengatakan:
“Politik bukanlah alat untuk berkuasa, tetapi etika untuk melayani.”

Menurut Julio, pesan Leimena menjadi pengingat bahwa kekuasaan sejati diukur dari seberapa besar seseorang melayani dan membawa kebaikan bagi sesama.
“Mahasiswa dan pemuda tidak boleh diam. Kita harus memastikan bahwa kekuasaan dijalankan dalam nilai-nilai pelayanan dan keadilan. Melalui dialog kebangsaan hari ini, marilah kita memperteguh komitmen bersama bahwa supremasi sipil adalah syarat mutlak bagi tegaknya demokrasi,” ujarnya.

Hadir mewakili Gubernur Kalimantan Tengah, Ir. Herson B. Aden, M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif GMKI dalam memperkuat semangat kebangsaan.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengapresiasi dan mengajak GMKI untuk berkolaborasi dalam peningkatan sumber daya manusia, agar generasi muda kita siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.

Dialog tersebut menghadirkan sejumlah narasumber nasional dan akademisi, di antaranya Dr. A. Teras Narang, S.H., Anggota DPD RI Dapil Kalimantan Tengah, yang menekankan pentingnya visi generasi muda dalam menghadapi bonus demografi 2030.
“Anak muda di Kalimantan Tengah harus memiliki visi yang jelas dalam menatap masa depan bangsa,” katanya.

Firman Jaya Daeli, Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia, turut menegaskan tanggung jawab kolektif dalam menjaga demokrasi.
“Mengawal demokrasi adalah tugas kita bersama,” pesannya.

Sementara itu, akademisi Universitas Palangka Raya Dr. Jhon Retei Alfri Sandi, S.Sos., M.Si. menyoroti pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga kedaulatan rakyat.
“Mahasiswa harus mengawal kebijakan pemerintah agar tidak keluar dari koridor kedaulatan rakyat,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, GMKI menegaskan kembali perannya sebagai wadah kaderisasi dan gerakan moral yang berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, serta pelayanan sebagai pilar penting dalam memperkuat demokrasi dan menegakkan supremasi sipil di Indonesia. (Gd)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال