KAI Siap Buka Data ke KPK Soal Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Bobby Rasyidin memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025).Foto /Antara/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

POSSINDO.COM, Nasional - DIREKTUR Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang melakukan penyelidikan dugaan mark-up anggaran proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Bobby siap mengirimkan data dan memberikan kesaksian bila diminta KPK.

"Kami sangat mendukung permintaan-permintaan data atau kesaksian dari KPK," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 3 November 2025.

Bobby mengatakan PT Kereta Cepat Indonesia-China patuh dan taat kepada hukum. "Kami patuh dan taat kepada hukum," ujar dia.

KPK saat ini menyelidiki dugaan korupsi proyek kereta cepat tersebut. Penyelidikan dilakukan untuk memastikan adanya unsur tindak pidana korupsi dalam proyek strategis nasional itu. “Kami menelusuri, menemukan peristiwanya dulu. Jadi, dalam proses penyelidikan ini, kami masih berfokus di situ. Kegiatan-kegiatan penyelidikan masih terus dilakukan,” kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, pada 29 Oktober 2025.

Budi menolak menjelaskan lebih rinci perkembangan penyelidikan kasus ini. Ia hanya menegaskan bahwa tim penyelidik masih mendalami dugaan korupsi itu. “Tim masih terus melakukan giat-giat penyelidikan,” ujarnya

Pengusutan dugaan korupsi proyek kereta cepat berawal dari informasi yang diterima KPK. “Setiap penanganan perkara di KPK bisa berangkat dari pengaduan masyarakat atau dari case building yang dilakukan oleh KPK,” kata Budi, Senin, 27 Oktober 2025.

Menurut Budi, case building dilakukan berdasarkan berbagai data yang diperoleh dari lintas lembaga di Indonesia. “Bisa dari aparat penegak hukum, bisa juga dari lembaga keuangan, seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan sebagainya,” ujarnya.

KPK mulai mengusut dugaan korupsi proyek kereta cepat sejak awal 2025. Namun lembaga antirasuah itu belum membuka secara detail inti permasalahannya.

Budi juga meminta masyarakat yang memiliki informasi perihal kasus ini untuk segera melaporkannya ke KPK. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut akan membantu tim penyelidik memperkaya data dalam proses pengungkapan perkara. “Dalam proses penyelidikan secara umum, tim terus mencari keterangan yang dibutuhkan untuk membantu mengungkap perkara ini,” kata Budi.

Pelaksana tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, membenarkan bahwa kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat sudah masuk tahap penyelidikan. Namun ia belum bersedia menjelaskan lebih jauh ihwal modus korupsi yang tengah didalami. “Untuk modusnya masih kami dalami,” ujar Asep saat dikonfirmasi Tempo, Senin.

Sumber: idx chanel.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال