
Prabowo Minta Masyarakat Tenang soal pembayaran utang proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Foto/Setpres
POSSINDO.COM, Ekonomi - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah akan menanggung pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Nilai cicilan utang proyek tersebut mencapai sekitar Rp 1,2 triliun per tahun.
Prabowo mengatakan, polemik terkait utang proyek Whoosh tidak perlu dibesar-besarkan. Ia menilai proyek strategis nasional ini tidak seharusnya hanya dilihat dari sisi untung dan rugi semata.
“Enggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” ujar Prabowo dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (5/11/2025).
Prabowo menambahkan, Indonesia memiliki kemampuan finansial untuk membayar cicilan utang tersebut. Karena itu, beban pembayaran tidak akan dibebankan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku salah satu pemegang saham proyek.
“Indonesia bukan negara sembarangan. Kita hitung, enggak ada masalah itu ya. Jadi PT KAI enggak usah khawatir, semuanya enggak usah khawatir. Rakyat, kita layani rakyat kita,” katanya.
Meski begitu, Prabowo belum menjelaskan lebih lanjut mekanisme pembayaran utang dan bunganya, termasuk apakah pembayarannya akan melalui dividen Danantara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Presiden menegaskan, sumber dana negara berasal dari rakyat, terutama lewat pajak dan kekayaan alam, sehingga penggunaannya harus efisien dan bebas dari kebocoran.
“Dari mana uang itu? Uang itu dari uang rakyat, uang itu dari pajak, uang itu dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewengan dan korupsi,” ucapnya.
“Uang rakyat enggak boleh dicuri karena akan kita kembalikan kepada pelayanan untuk rakyat,” tambah Prabowo.
Sumber : kompas.com