| Timur Kapadze Saat Mendampingi Timnas Uzbekistan U23 .Foto/Getty images/zhizao wu |
Peluang PSSI untuk memboyong Timur Kapadze sebagai nakhoda Timnas Indonesia sangat terbuka. Sebab, juru taktik asal Uzbekistan itu saat ini telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai asisten pelatih Fabio Cannavaro di Timnas Uzbekistan.
Dari laporan sejumlah media asal Uzbekistan, pelatih berusia 44 tahun ini memang sudah menyimpan niat untuk mengundurkan diri sejak awal, terutama ketika harus turun pangkat menjadi asisten pelatih Timnas Uzbekistan setelah kedatangan Cannavaro.
Bahkan, dia juga telah mengisyaratkan kesiapannya untuk mengasuh Timnas Indonesia apabila tawaran itu datang kepadanya.
Dari laporan sejumlah media asal Uzbekistan, pelatih berusia 44 tahun ini memang sudah menyimpan niat untuk mengundurkan diri sejak awal, terutama ketika harus turun pangkat menjadi asisten pelatih Timnas Uzbekistan setelah kedatangan Cannavaro.
Bahkan, dia juga telah mengisyaratkan kesiapannya untuk mengasuh Timnas Indonesia apabila tawaran itu datang kepadanya.
Jika mengulik prestasinya, Kapadze adalah sosok yang dinilai tepat menangani skuad Garuda. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Sebelum namanya membuat sensasi baru sebagai pelatih berprestasi, Timur Kapadze mengukir riwayat karier yang terhitung mentereng ketika masih aktif bermain, baik itu di level klub maupun Timnas Uzbekistan.
Dia awalnya berkarier di kompetisi domestik bersama sejumlah klub, seperti Neftchi Fergana (1998-2001), Pakhtakor (2002-2007), hingga Bunyodkor (2008-2010). Di tiga klub itu, dia sukses mendulang setumpuk prestasi.
Misalnya, ketika masih memperkuat Neftchi, Kapadze sukses merengkuh satu trofi Uzbekistan Super League (2001). Tiga musim sebelumnya, timnya harus puas meraih status runner-up, yakni pada edisi 1998, 1999, dan 2000.
Setelah hengkang ke Pakhtakor, Kapadze berhasil meraih lebih banyak pencapaian mewah bersama klub Ibu Kota tersebut. Yang pertama ada enam gelar Uzbekistan Super League yang diraih secara beruntun pada 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2007.
Di periode ini, Pakhtakor tercatat menghasilkan prestasi double-winner karena pada musim yang bersamaan mereka sukses meraih enam gelar Piala Uzbekistan. Kapadze juga berjasa membawa timnya mencapai dua kali semifinal Liga Champions Asia pada 2003 dan 2004.
Kehadiran Kapadze memang punya dampak besar bagi klub, termasuk ketika memperkuat Bunyodkor. Di sana, dia berhasil meraih tiga gelar kompetisi secara beruntun (2008, 2009, dan 2011), dua trofi Piala Uzbekistan (2008 dan 2010), dan semifinal Liga Champions Asia 2008.
Sumber: Bola.com
