IKN Dapatkan Negara Investor Baru dari Brunei Darussalam

IKN kembali Mendapatkan Negara Investor Baru yaitu dari Brunei Darussalam. Foto/Dok. Kementerian PUPR
 
POSSINDO.COM, Ekonomi -Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) Agung Wicaksono mengatakan, IKN kembali mendapatkan negara investor baru yaitu dari Brunei Darussalam.

 Agung menyampaikan, telah masuk Letter of Intent (LoI) melalui Konsorsium Investor Bandar Seri Begawan, yang dipimpin oleh adik dari Sultan Brunei, Pengiran Anak Puteri Hajah Amal Rakiah.

 

"Konsorsium internasional ini menghadirkan perusahaan, bukan hanya dari Brunei, tapi juga Arab Saudi. Mereka berpengalaman di Mesir membangun ibu kota di Mesir dan berminat berinvestasi untuk sektor hunian dan telah menyampaikan LOI," kata Agung pada konferensi pers paparan update Groundbreaking 4 Ibu Kota Nusantara, Selasa, 16 Januari 2024.

 

Kehadiran Brunei Darussalam sangat penting karena di Pulau Kalimantan di tempat Ibu Kota Nusantara akan ada tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Kolaborasi tiga negara ini akan berperan penting mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat baru pertumbuhan ekonomi.

 

Dia menjabarkan lebih rinci, investasi sektor hunian oleh konsorsium Brunei akan terdiri dari dua jenis, baik berupa rumah tapak, maupun juga yang sifatnya adalah apartemen atau rumah susun.

 

"Ini dua area yang diminati mereka di dalam LoI nya. Nanti akan kami tindaklanjuti. Kami mengundang mereka ke IKN, tapi mepet dengan agenda pernikahan 10 hari. Jadi kami mengundang mereka untuk datang kesempatan selanjutnya," kata Agung.

 

Sampai hari ini telah masuk sebanyak 345 LoI secara total, dengan 60 persen adalah dari domestik. Sedangkan dari investor asing adalah sisanya yaitu sekitar 40 persen.

 

Negara investor terbanyak masih dari Singapura, Jepang kemudian Malaysia, Tiongkok, dan Korea. "Ini tambahan kemarin dari Brunei itu adalah Brunei dan Saudi karena mereka satu konsorsium internasional," beber Agung.

 

Sedangkan dari LoI tersebut, lanjut Agung, kesepakatan investasi yang telah berproses antara lain untuk hunian. Tiongkok sudah berproses selesai studi kelayakannya atau feasibility studies.

Kemudian saat ini sedang dilakukan evaluasi studi kelayakan untuk memastikan betul-betul layak. "Nantinya akan ada tender akan ada pemilihan terhadap investor ini untuk memastikan yang terbaik," beber dia.

 

Sumber : metrotvnews.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال