![]() |
Kegiatan Rapat Koordinasi Tingkat Menteri, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta, Kamis (27/02/2025). Foto/Humas Men-PANRB |
POSSINDO.COM, Ekonomi -Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar mengumpulkan 18 Kementerian yang ikut serta dalam penugasan Inpres Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di kantor Kementerian Koordinator pada Kamis (27/2/2025).
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjelaskan bahwa telah melakukan rapat tingkat menteri dan akan menindaklanjuti perkembangan untuk menjalankan Inpres Nomor 4 Tahun 2025.
“Kami semua tadi melakukan rapat tingkat Menteri, meng-update dan terus menindaklanjuti perkembangan dari tugas kami semua menjalankan INPRESS nomor 4 tahun 2025,” jelas Cak Imin.
Dari hasil rapat tingkat Menteri tersebut, Cak Imin memaparkan teknis upaya penanggulangan kemiskinan pada tahap awal. Salah satu langkah utamanya adalah penyaluran berbagai bantuan sosial oleh Kementerian Sosial, yang juga akan digunakan sebagai proses verifikasi lapangan atau ground checking.
“Pada kuartal pertama kementerian sosial telah menyalurkan berbagai bantuan sosial baik itu PKH maupun bantuan-bantuan sosial lainnya,” ucap Cak Imin.
“Yang juga akan kita gunakan sebagai ground checking memastikan bahwa antara data tunggal sosial ekonomi dengan data penyaluran bantuan sosial melalui Kementerian Sosial,” tambahnya.
Setelah itu, pemutakhiran data dilakukan dengan dua jalur, jalur pertama secara formal melalui birokrasi yang berjenjang dari pemerintah daerah sampai tingkat pusat. Lalu untuk jalur kedua akan mengundang partisipasi masyarakat untuk menjadi bagian dari perkembangan Data Tunggal Sosial Ekonomi.
“Berikutnya pemutakhiran data bisa dilakukan dengan dua jalur pertama secara formal melalui birokrasi yang berjenjang dari pemerintah daerah sampai tingkat pusat dari hierarki kepemimpinan birokrasi yang sentral sampai ke daerah. Yang kedua kita juga mengundang partisipasi masyarakat untuk menjadi bagian dari updating dinamika perkembangan data tunggal sosial ekonomi sehingga tidak ada masyarakat yang merasa ditinggalkan di dalam pembangunan nasional kita,” Jelas Cak Imin.
Sumber : liputan6.com