![]() |
Kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Penyuluh Kehutanan Tahun 2025, Selasa (8/7/2025), di Ballroom Aquarius Hotel Palangka Raya. Foto/IST |
POSSINDO.COM, PALANGKA RAYA – Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah (Dishut Kalteng) menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Penyuluh Kehutanan Tahun 2025, Selasa (8/7/2025), di Ballroom Aquarius Hotel Palangka Raya. Kegiatan tahunan ini bertujuan memperkuat peran penyuluh kehutanan sebagai garda terdepan pembangunan kehutanan berbasis masyarakat, khususnya dalam menjawab tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terus berkembang.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Agustan Saining, dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Sekretaris Dinas Kehutanan, Waluyo Budi Setyono, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas tidak hanya menyangkut aspek teknis, tetapi juga menjadi momentum konsolidasi dan silaturahmi antarpenyuluh kehutanan se-Kalimantan Tengah.
“Kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh kehutanan, sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi internal,” ujar Waluyo saat membuka kegiatan.
Dalam sambutan tertulisnya, Agustan juga menekankan bahwa peran penyuluh sangat penting dalam memperkuat kelompok tani hutan (KTH) serta pelaku usaha kehutanan agar tetap produktif dan berdaya tahan menghadapi ketidakstabilan ekonomi saat ini
“Dalam situasi iklim ekonomi saat ini, penyuluhan kehutanan harus mampu menumbuhkan kapasitas kelompok dan usaha petani. Kita harus optimis dan terus menumbuhkan kepercayaan masyarakat agar tetap berusaha dan bertahan,” lanjutnya.
Berdasarkan data Dishut Kalteng, jumlah penyuluh kehutanan yang ada saat ini terdiri dari 68 orang ASN, 47 penyuluh swadaya masyarakat, dan 103 penyuluh P3K pemula. Sementara itu, terdapat 319 kelompok tani hutan (KTH) yang terbagi dalam 239 KTH Pemula, 78 KTH Madya, dan 2 KTH Utama. Kalimantan Tengah juga memiliki 18 unit Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan pemegang izin perhutanan sosial yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
Agustan menyampaikan bahwa kondisi kawasan hutan Kalimantan Tengah yang kaya potensi harus diimbangi dengan kualitas SDM penyuluh yang mumpuni. Ia berharap penyuluh kehutanan mampu menjadi pionir dan teladan dalam mengembangkan diri dan meningkatkan mutu kegiatan kehutanan di daerah masing-masing.
“Saya berharap Penyuluh Kehutanan mampu menjawab tantangan dalam pembangunan kehutanan di era globalisasi, era industri yang harus terus berinovasi dan meningkatkan wawasan serta keterampilan,” tulis Agustan dalam sambutannya.
Ia juga menegaskan bahwa penyuluh kehutanan tidak bisa lagi hanya sekadar melakukan penyuluhan standar seperti di masa lalu, tetapi harus mampu melakukan pendampingan yang lebih inovatif dan profesional hingga kelompok tani yang dibina benar-benar mandiri.
“Agar seluruh Penyuluh terus menegakkan azas profesional, dedikasi, loyalitas, dan tanpa tercela. Apa yang sudah dicapai saat ini sudah baik, tinggal penguatan,” tegasnya.
Untuk itu, ia meminta agar setiap penyuluh yang bertugas di lapangan, baik di wilayah KPH maupun tempat lain, dapat bekerja lebih maksimal dan bertanggung jawab, serta menyusun pemetaan potensi dan permasalahan secara terkoordinasi. Hal ini diharapkan menjadi dasar penyusunan kebijakan kehutanan yang lebih terarah di masa mendatang.
Dishut Kalteng berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan ke daerah melalui KPH dan KPH-L sebagai ujung tombak pembangunan kehutanan, sekaligus mendukung program nasional seperti Ketahanan Pangan melalui sinergi dengan masyarakat sekitar hutan.
“Mari kita sama-sama menuju Kalteng Berkah, Kalteng Maju, Kalteng Bermartabat untuk menyambut Indonesia Emas Tahun 2045,” pungkas Waluyo saat membacakan penutup sambutan Kepala Dinas Kehutanan.(Gd)