Kadiskop dan UKM Kalteng, Hj Norhani mendampingi Deputi Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kemenkop RI serta Direktur LPDB saat mengunjungi dua koperasi percontohan. Foto/IST
POSSINDO. COM, Palangka Raya — Koperasi Merah Putih (KMP) Bukit Tunggal di Kota Palangka Raya merupakan salah satu koperasi yang sudah berjalan operasionalnya sehingga menjadi percontohan di Kalimantan Tengah. Dengan lokasi kantor di Jalan Lingkar Luar, Kelurahan Bukit Tunggal, koperasi ini aktif menjual sembako murah, LPG 3 kg, dan akan segera memperluas layanan ke penjualan bibit pertanian, pupuk, serta apotek.
Pembentukan Koperasi di Bukit Tunggal berawal dari inisiatif kelompok warga yang telah menyiapkan berkas koperasi sebelum program KMP nasional bergulir. Ketika pemerintah pusat meluncurkan program Koperasi Merah Putih, kelompok ini langsung menyesuaikan dan menyatakan kesiapan untuk menjadi bagian dari program Koperasi Kelurahan Merah Putih Bukit Tunggal.
“Awalnya program ini kami kira hanya menyasar desa, tapi kemudian diperluas ke kelurahan. Karena itu, kami segera menyusun rapat dan membentuk koperasi kelurahan melalui musyawarah kelurahan,” ujar Subhan Noor, Lurah Bukit Tunggal. Ia juga menjelaskan bahwa lokasi kantor dipilih dari ruko milik pribadi ketua koperasi yang disulap menjadi kantor sementara demi kecepatan operasional.
Ketua Koperasi, Mambang Tubil, menyebutkan bahwa saat ini koperasi telah memiliki 430 anggota yang aktif membayar simpanan pokok Rp100.000 dan simpanan wajib bulanan sebesar Rp50.000. Operasional awal koperasi masih didanai dari iuran anggota dan kontribusi pengurus sembari menunggu proses pengajuan dana bergulir sekitar Rp1 miliar dari LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir)
“Kami sedang mengajukan dana bergulir sebesar Rp1 miliar dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Dana itu akan digunakan untuk penyediaan logistik, pengadaan kendaraan operasional, dan tambahan modal usaha,” ujar Mambang.
KMP Bukit Tunggal juga telah menjalin kerja sama melalui MoU dengan sejumlah BUMN seperti Bulog dan Pertamina untuk mendistribusikan bahan pokok dan LPG dengan harga di bawah HET. Misalnya, harga LPG 3 kg dijual hanya Rp22.000/tabung, jauh di bawah harga pasaran yang bisa mencapai Rp37.000–Rp40.000.
Pelayanan koperasi diprioritaskan bagi anggota aktif, sebagai insentif sekaligus dorongan bagi warga lain untuk bergabung. “Kalau dia bukan anggota, walaupun rumahnya bersebelahan dengan koperasi, tetap diutamakan anggota,” ujar Subhan.
Dinas Koperasi Kota Palangka Raya juga aktif melakukan pendampingan demi kelancaran program KMP di Kota Palangka Raya.
KMP Bukit Tunggal menjadi satu-satunya koperasi di Kalimantan Tengah yang ditunjuk untuk berdialog langsung dengan Presiden Prabowo Subianto dalam agenda peluncuran nasional program Koperasi Merah Putih pada 21 Juli mendatang secara virtual.
“Kami bersyukur karena ini merupakan pengakuan terhadap kesiapan dan kerja keras seluruh pengurus dan anggota koperasi, sehingga bisa bertemu secara virtual dengan Bapak Presiden,” kata Subhan.
Dengan minat masyarakat yang tinggi dan harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau, KMP Bukit Tunggal bisa menjadi model koperasi kelurahan yang mampu menjawab kebutuhan warga secara langsung, tanpa birokrasi yang rumit.(Gd)