Pemkot Palangka Raya Siapkan Strategi Efisiensi Anggaran 2026 untuk BLUD Kesehatan

Pj Sekda Palangka Raya Arbert Tombak saat membuka sosialisasi evaluasi kinerja BLUD, Kamis (23/10/2025). Foto/ist

POSSINDO.COM, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya terus mendorong peningkatan kinerja dan tata kelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bidang kesehatan agar tetap optimal meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran 2026 mendatang.

Demikian disampaikan Pj Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak saat membuka Sosialisasi Pedoman Evaluasi Kinerja BLUD RSUD dan UPT Puskesmas di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya, Kamis (23/10/2025).

Arbert menyampaikan bahwa memasuki tahun anggaran 2026, Pemerintah Kota Palangka Raya akan menghadapi tantangan baru berupa kebijakan efisiensi anggaran sebagai konsekuensi dari kondisi fiskal nasional dan kebutuhan penyesuaian belanja daerah.

“Beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bersama antara lain keterbatasan dukungan APBD terhadap belanja operasional dan pengembangan layanan, sehingga BLUD harus semakin mandiri dan inovatif dalam mengoptimalkan sumber pendapatan tanpa mengurangi keterjangkauan layanan bagi masyarakat,” jelas Arbert.

Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan efisiensi operasional dan tata kelola keuangan agar setiap penggunaan anggaran memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan mutu layanan kesehatan. Selain itu, mutu layanan harus tetap dijaga meski terdapat keterbatasan sumber daya manusia dan sarana pendukung.

Lebih lanjut, Arbert menekankan perlunya peningkatan kapasitas SDM dalam memahami dan menerapkan sistem evaluasi kinerja berbasis indikator. Menurutnya, komitmen dan pembinaan berkelanjutan menjadi kunci dalam menjaga kualitas pelaksanaan evaluasi kinerja BLUD.

“Kita juga perlu mendorong inovasi layanan serta menjajaki model pembiayaan dan kemitraan strategis dengan pihak ketiga, tentu dalam koridor regulasi yang berlaku,” ujarnya.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Arbert optimis BLUD memiliki potensi besar untuk tumbuh dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Beberapa potensi yang dapat dioptimalkan antara lain fleksibilitas pengelolaan keuangan, peluang kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga sosial, serta pemanfaatan inovasi teknologi digital dalam pelayanan.

“Selain itu, optimalisasi pendapatan layanan melalui pengelolaan profesional pada laboratorium, apotek, dan layanan penunjang lainnya juga menjadi peluang besar. Pemerintah Daerah akan terus memberikan dukungan pembinaan, pendampingan, serta evaluasi kinerja,” imbuhnya.\

Arbert berharap, dengan mengelola tantangan dan potensi tersebut secara seimbang, BLUD baik RSUD maupun puskesmas dapat menjadi lokomotif pelayanan publik yang adaptif, akuntabel, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.

“Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen memperkuat sistem pembinaan dan pengawasan terhadap BLUD agar seluruh unit layanan berjalan sesuai prinsip transparansi, efektivitas, efisiensi, dan profesionalisme. Evaluasi kinerja tidak boleh sekadar rutinitas administratif, tetapi harus menjadi instrumen manajemen yang mendorong perbaikan berkelanjutan,” pungkasnya. (Gd)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال