Plt. Sekda Kalteng Ajak Daerah Maksimalkan Potensi Lokal untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi

Plt. Sekda Kalteng Leonard S Ampung membuka Rakor Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah di Aula Bapperida, Selasa (14/10/2025).

POSSINDO.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menekankan pentingnya strategi inovatif dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kian berat. Penurunan kapasitas fiskal akibat berkurangnya dana transfer dari pusat menuntut daerah bekerja lebih cermat dan kreatif.

Pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi Kalteng sebesar 5,60 persen pada 2025, meningkat menjadi 6,03 persen pada 2026, dan mencapai 7,3 persen pada 2029. Target tersebut diharapkan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada 2029.

“Persoalannya, kapasitas fiskal tiap-tiap daerah dan kegiatan ekonomi yang menjadi basis pajak daerah tidaklah sama,” ujar Plt. Sekda Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah di Aula Bapperida, Selasa (14/10/2025).

Leonard mengajak seluruh pihak untuk bersikap realistis dan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki daerah.
“Kita mengoptimalkan modal yang kita miliki, APBD Provinsi/Kabupaten/Kota dan Dana Desa serta APBN yang disalurkan melalui instansi vertikal, yang totalnya mencapai 33,9 triliun apabila digabungkan,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa belanja pemerintah (government expenditure) merupakan modal penting yang masih dapat diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Meski jumlahnya terbatas, Leonard menegaskan pentingnya pemanfaatan anggaran secara maksimal melalui disiplin, sinergi, kolaborasi, dan inovasi.

Rakor tersebut menjadi wadah penyusunan arah kebijakan dan strategi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah, dengan berpedoman pada sembilan arahan Kementerian Dalam Negeri, yaitu:
1. Percepatan realisasi APBD;
2. Percepatan investasi (PMA dan PNBP);
3. Percepatan proyek infrastruktur daerah;
4. Pengendalian harga pokok;
5. Pencegahan ekspor-impor ilegal;
6. Perluasan kesempatan kerja;
7. Peningkatan produktivitas sesuai potensi daerah;
8. Peningkatan output industri manufaktur;
9. Kemudahan perizinan usaha.

Selain menjadi forum koordinasi, Rakor juga digunakan untuk mengidentifikasi hambatan yang dihadapi serta mencari solusi konkret dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Koordinator Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (PPED) yang diketuai oleh para Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota se-Kalteng, bersama Kepala Bappeda dan Bagian Ekonomi dari masing-masing daerah. (Gd)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال