
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalsel Miftahul Chair menghadiri rapat pengendalian inflasi bersama Kemendagri di Command Center Kalsel, Banjarbaru, Selasa (4/11/2025).
POSSINDO.COM,
Banajarbaru - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus memantau
perkembangan inflasi di daerah seiring dengan meningkatnya harga sejumlah
komoditas pada Oktober 2025.
Kenaikan harga emas menjadi salah satu faktor utama yang
mendorong laju inflasi, sebagaimana disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi
dan Pembangunan Setda Provinsi Kalsel, Miftahul Chair, usai mengikuti rapat
koordinasi pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri, di Command
Center Kalsel, Banjarbaru, Selasa (4/11/2025).
“Rapat inflasi tadi dipimpin langsung oleh Menteri Dalam
Negeri, Pak Tito Karnavian. Dari hasil rapat itu terlihat bahwa hampir seluruh
provinsi di Indonesia mengalami kenaikan inflasi, khususnya disebabkan oleh
naiknya harga emas,” jelas Miftahul.
Menurutnya, kenaikan harga emas terjadi secara global dan
berdampak pada inflasi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan
Selatan.
“Di Kalsel, komoditas emas memberikan andil cukup besar
terhadap inflasi bulan Oktober, yakni sebesar 3,1 persen,” ujarnya.
Selain emas, Miftahul menyebutkan beberapa komoditas bahan
pokok lain juga turut memengaruhi pergerakan inflasi di daerah.
“Beberapa bahan pokok seperti cabai merah dan daging ayam
juga mengalami kenaikan harga. Namun, alhamdulillah untuk komoditas beras
kondisinya masih relatif aman di Kalimantan Selatan,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, lanjutnya, akan terus memperkuat koordinasi lintas sektor bersama kabupaten/kota dan instansi terkait guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok serta mengantisipasi potensi inflasi menjelang akhir tahun. MC Kalsel/Fuz (Dk)